"Orang yang direkrut PW ini rata-rata memiliki kemampuan intelijen di bidang militer. Secara khusus merakit bom dan mereka mampu mengoperasikan roket dan memiliki kemampuan sniper," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).
Dedi menyebut para kombatan yang direkrut Para Wijayanto juga melakukan aksi-aksi terorisme dengan bendera Al-Qaeda. Dia pun intens berkomunikasi dengan kelompok teroris di Filipina, Pakistan dan Afganistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini juga menerangkan Para Wijayanto mendanai organisasi JI dengan uang hasil usaha perkebunan. Dia pun menggaji pejabat-pejabat yang berada dalam struktur organisasi senilai Rp 10 sampai 15 juta perbulan.
"Tentunya pejabat-pejabat di dalam struktur organisasi JI ini, ini juga digaji besarannya Rp 10 sampai 15 juta. Kemudian tahapan pembangunan kekuatan ini harus didukung oleh kemampuan ekonomi," ungkap Dedi.
(aud/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini