Anggota DPR M Nasir Dipanggil KPK Lagi Jadi Saksi Kasus Bowo Sidik

Anggota DPR M Nasir Dipanggil KPK Lagi Jadi Saksi Kasus Bowo Sidik

Ibnu Hariyanto - detikNews
Senin, 01 Jul 2019 10:37 WIB
Ilustrasi KPK (Foto: Dok. detikcom)
Jakarta - Anggota Komisi VII DPR Muhammad Nasir kembali dipanggil KPK sebagai terkait kasus dugaan suap anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso. Ini pemanggilan ulang setelah sebelumnya Nasir tak datang pada Senin (24/6) lalu.

"Dipanggil sebagai saksi untuk tersangka IND (Indung)," kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Senin (1/7/2019).

Nasir merupakan anggota DPR yang ruang kerjanya pernah digeledah KPK terkait kasus ini. Namun KPK tak menyita apa pun dalam penggeledahan yang dilakukan pada Sabtu (4/5) itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, KPK memanggil Rati Pitria Ningsi selaku staf Nasir, Kelik Tuhu Priambodo selaku pihak swasta, serta dua karyawan swasta bernama Tajudin dan Novi Novalina. Mereka juga diperiksa sebagai saksi Indung.


Dalam perkara ini, Bowo Sidik ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. Bowo diduga menerima duit dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti, yang juga telah jadi tersangka, lewat Indung.

KPK menduga Bowo menerima suap sekitar Rp 1,6 miliar dari Asty. Uang itu diduga diberikan agar Bowo membantu PT HTK mendapat perjanjian penggunaan kapal-kapalnya untuk distribusi pupuk dari PT Pupuk Indonesia Logistik.

Selain menerima suap, Bowo diduga menerima gratifikasi sekitar Rp 6,5 miliar. Terkait dugaan gratifikasi ini KPK juga pernah menggeledah ruang kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan menyita sejumlah dokumen dari sana, termasuk dokumen terkait Permendag tentang gula rafinasi.


Simak Juga "Diperiksa KPK, Sekjen DPR Ditanya Status Bowo Sidik di Parlemen":

[Gambas:Video 20detik]




(ibh/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads