Tak hanya itu, pernikahan kedua menjadi viral usai salah satu akun gosip memposting foto pernikahan keduanya di media sosial (medsos) Instagram.
Kepada detikcom, Mitro mengaku telah lama hidup sebatang kara usai istri keduanya meninggal 4 tahun yang lalu. Mengingat selama 2 kali pernikahan, warga warga Dusun Widoro Lor, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Gunungkidul ini tak kunjung dikaruniai seorang anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus mulai suka (dengan Sutinah) itu pas dia datang ke rumah saya untuk minta kayu. Karena saya punya banyak kayu ya saya kasih, dan dari situ saya semakin dekat sama dia (Sutinah)," ujar Mitro saat ditemui di rumahnya, Dusun Widoro Lor, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Gunungkidul.
Setelah menjalin hubungan asmara selama beberapa tahun, akhirnya Mitro memutuskan untuk meminang Sutinah. Namun, karena takut anak angkat Sutinah tidak menyetujui pinangannya, Mitro meminta bantuan kepada tokoh masyarakat setempat.
"Akhirnya diterima dan saya menikahi dia (Sutinah) kemarin Kamis, (27/6/2019) pagi di KUA (Kantor Urusan Agama) Semin. Rasanya senang (bisa menikah lagi), karena saya sudah cukup lama hidup sendiri dan saat ini punya teman hidup," katanya.
![]() |
Terkait rencana ke depan pasca menikah untuk ketiga kalinya ini, Mitro mengatakan bahwa ia belum memiliki rencana khusus. Bahkan, Mitro sama sekali tidak memikirkan momongan.
"Rencana khusus setelah nikah tidak ada, apalagi itu (punya anak) ya agak sulit, kan saya sudah tua. Pokoknya yang penting itu saya bisa hidup guyub rukun dengan dia (Sutinah) sudah cukup," ucap Mitro.
Sementara itu, Sutinah juga mengungkapkan rasa suka citanya karena telah memiliki teman hidup. Mengingat sang suami telah meninggal sejak 2 tahun yang lalu dan saat ini ia hanya tinggal dengan anak angkatnya saja.
"Ya senang mas bisa menikah lagi, karena jadi punya teman hidup di usia tua seperti ini. Apalagi dia (Mitro) orangnya baik dan tanggungjawab," ucapnya.
Diwawancarai terpisah, Kepala Seksi (Kasie) Pelayanan Desa Bendung, Kecamatan Semin, Gunungkidul, Sukirno membenarkan bahwa Mitro dan Sutinah telah menikah secara sah. Selain itu, ia mengaku bahwa sempat membantu Mitro untuk mendapat restu dari anak angkat Sutinah.
"Jadi hari Sabtu itu Mbah Mitro menemui saya dan minta tolong untuk nembungke (melamarkan) Sutinah. Yasudah, saya bantu dan sempat tidak disetujui itu (keluarga Sutinah dengan keinginan Mitro untuk menikahi Sutinah) tapi ya akhirnya disetujui," ujarnya saat ditemui di rumah Mitro, Dusun Widoro Lor, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Gunungkidul, Jumat (28/6/2019) sore.
Sambung Sukirno, ia mau membantu Mitro karena mengetahui kedua pasangan itu sama-sama suka, telah lama hidup sendiri dam tidak memiliki anak kandung. Tak hanya membantu lamaran Mitro, Sukirno juga membantu mempersiapkan syarat-syarat menikah kedua sejoli itu.
"Saya juha yang bantu urus persyaratannya (menikah), karena kan keduanya sudah sepuh (tua) jadi tidak mungkin mengurus sendiri. Akhirnya setelah lengkap keduanya menikah kemarin di KUA Semin dengan mas kawin Rp 150 ribu," ujarnya.
"Warga sekitar juga mendukung (Pernikahan Mitro dan Sutinah). Bahkan pas mau ke KUA ada yang sempat meminjamkan mobil bak terbuka juga biar kesannya seperti diarak tapi kedua mempelai malu dan pakai mobil biasa," imbuh Sukirno.
Sukirno menambahkan, bahwa pernikahan pasangan berusia lansia di Desa Bendung bukan kali pertama. Menurutnya, hal serupa sudah terjadi beberapa kali.
"Kalau pernikahan usia tua sudah 2 kali terjadi, sebelumnya malah berusia 90 tahunan itu tapi sekarang yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Dan semoga dengan pernikahan ini mbah Mitro dan Sutinah bisa hidup rukun, bahagia selamanya," kata Sukirno.
Simak Juga 'Kisah Handaya, Lansia yang Merawat Puluhan Lansia':
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini