SPBU Terbakar di Ponorogo Masih Tutup, Operator Diikutkan Pelatihan

Ponorogo - Operator yang bertugas saat SPBU Sinduro terbakar akan diikutkan pelatihan oleh Pertamina. Hal itu dilakukan agar petugas lebih paham akan potensi kebakaran sehingga kejadian serupa tidak terulang.

"Selama SPBU ditutup, operator bakal diikutkan pelatihan untuk keselamatan kerja," kata Unit Manager Communication & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji saat dihubungi detikcom, Sabtu (29/6/2019).

Rustam juga menjelaskan sanksi untuk operator yang ketahuan kerjasama dengan penimbun BBM. Menurutnya sanksi sesuai dengan perjanjian kerjasama antara pihak SPBU selaku pemberi kerja dengan operator tersebut.

Baca juga: Liburkan 24 Karyawan, SPBU yang Terbakar di Ponorogo Rugi Miliaran Rupiah

"Kalau malah pihak SPBU yang bersalah kita berikan sanksi administratif. Mulai dari peringatan sampai pemutusan hubungan kerja," jelasnya.

Menurut Rustam, pasokan bahan bakar di ke 3 SPBU terdekat dari SPBU Sinduro akan ditambah. Itu dilakukan guna mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Kalau SOP Pertamina, SPBU itu melayani langsung ke konsumen baik motor atau mobil. Terkait adanya dugaan penimbunan kita serahkan ke polisi," imbuhnya.

Baca juga: Tim Labfor Amankan Barang Bukti Penyebab Kebakaran SPBU di Ponorogo

Kebakaran hebat terjadi di SPBU Sinduro, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Surodikraman, Kecamatan Ponorogo, Sabtu (22/6). Kebakaran tersebut menghanguskan satu tangki dari empat tangki yang ada di SPBU tersebut.

Menurut warga setempat Sukamto, api berasal dari mobil mobil Daihatsu Zebra usai mengisi BBM jenis pertalite. Tim Labfor Polda Jatim menduga pemilik mobil dengan nopol AD 9062 CD sengaja memodifikasi bagian tangki mobil yang disambungkan ke motor pompa dengan menggunakan pipa.

"Saya nggak bisa menjelaskan ini untuk penimbunan atau tidak, nanti hasil Labfor saya serahkan ke pak Kasatreskrim untuk berita acara," kata Pemeriksa Muda Labfor Cabang Surabaya Kompol Agus Santosa saat ditemui detikcom di lokasi, Senin (24/6).


(sun/bdh)