Sudah Periksa 65 Saksi, Polisi Masih Sulit Ungkap Mutilasi di Sumsel

Sudah Periksa 65 Saksi, Polisi Masih Sulit Ungkap Mutilasi di Sumsel

Raja Adil Siregar - detikNews
Jumat, 28 Jun 2019 11:23 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Polisi belum menemukan titik terang kasus mutilasi nelayan asal Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Padahal, sudah 65 saksi diperiksa untuk mencari petunjuk pelaku.

"Belum ada (titik terang), sudah sekitar 65 saksi diperiksa," ujar Kapolres Ogan Ilir, AKBP Ghazali Achmad saat ditemui di Polda Sumsel, Jumat (28/6/2019).

Ghazali mengatakan 65 saksi diperiksa ada dari pihak keluarga korban. Namun ada juga saksi warga sekitar yang tahu aktifitas dan keseharian korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh saksi diperiksa, lanjut Ghazali belum menunjukkan titik terang siapa pelaku. Namun sudah ada satu orang yang datang mengaku sebagai pelaku.



"Ada satu orang mengaku pelaku. Tapi dari awal sampai digelar perkara kami belum menemukan adanya keterkaitan, keterangan dia berubah-ubah," katanya.

Kurangnya alat bukti dan saksi disebut menjadi kendala penyidik mengungkap pelakunya. Sementara keterangan saksi masih akan dicocokkan dengan temuan penyidik di lapangan.

"Informasi semua kita kumpulkan, dari informasi itu nanti dicocokkan dengan fakta dilapangan yang ditemukan oleh penyidik. Secepatnya diungkap, mohon doa," tutup Ghazali.



Sebagaimana diketahui, Karoman pergi mencari ikan di sungai pada Rabu (5/6) malam. Namun hingga keesokan harinya korban tak kunjung pulang.

Keluarga yang panik langsung mencari bersama warga. Korban pun akhirnya ditemukan tewas dimutilasi dan mayat ditimbun dalam lumpur di tepi sungai.

Mirisnya lagi, hingga saat ini kepala dan tangan korban masih belum ditemukan. Begitupun dengan pelaku yang sampai tega memutilasi korban.



Simak Juga 'Prada Deri Pemutilasi Pacar Dibekuk, Membisu saat Digelandang':

[Gambas:Video 20detik]




(ras/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads