"Di sela-sela itu tentunya permintaan untuk (pertemuan) bilateral sangat banyak kali ini. Sudah kita terima 16 permintaan bilateral, tapi akan sesuaikan dengan waktunya," jelas Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga negara di luar G20, seperti Belanda. Yang sudah masuk/direncanakan/berkomunikasi ada Turki, Jepang--tapi Jepang agak ketat karena dia chairman--jadi ini paling challenging mengatur waktunya. Terus Korea Selatan, Australia, PM Kongo, Kanada, Sekjen PBB, presiden baru Bank Dunia, Brasil, Senegal," ujar Retno.
Adapun KTT G20 akan dibagi menjadi empat sesi. Dan setiap kepala negara mendapat jatah dua sesi bicara.
"Presiden akan berbicara sebagai lead speaker di sesi tentang inequality, education, infrastructure, SDGs. Intinya mengenai inclusiveness and sustainable development. Kemudian Presiden juga akan bicara di sesi yang lain, yaitu yang terkait dengan digital economy," kata Retno.
"Jadi sistemnya 20 plus tamu-tamu dibagi empat sesi. Sesi dua lainnya adalah trade investment dan environment. Indonesia mendapatkan bagian, setiap kepala negara dapat dua sesi bicara," papar Retno.
Tonton Video Indonesia Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral dengan Negeri K-Pop:
(dkp/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini