Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI 2019 jalur zonasi untuk SMP-SMA dibuka pada 24-26 Juni 2019. Pendaftaran dilakukan dengan mendatangi sekolah tujuan atau sekolah terdekat untuk verifikasi berkas dan memperoleh akun.
Meski pendaftaran baru dibuka pada pukul 08.00 WIB, berbagai sekolah sudah didatangi orang tua calon siswa sejak matahari belum tampak. Ada pula cerita orang tua yang rela bolos kerja demi bisa mendaftar PPDB online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut cerita-cerita tentang pendaftaran PPDB DKI:
Datang ke Sekolah Sejak Pukul 05.00 WIB
Salah seorang orang tua murid bernama Elsi Musidah mengatakan datang pada pukul 05.00 WIB. Dia beralasan datang lebih pagi agar mendapat nomor antrean lebih lebih awal.
"Jam 05.00 WIB saja saya dapat nomor antrean 26. Sekarang kan informasinya sudah sampai 400," kata Elsi Musidah di SMPN 115 Jakarta, Jl KH Abdullah Syafei, Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
![]() |
Gantian Antre dengan Suami
Salah seorang orang tua calon siswa di SMAN 8 Jakarta, Dianti, bergantian dengan suami untuk antre. Pada pukul 04.30 WIB, sang suami sudah berada di salah satu SMA favorit itu.
"Suami dari Subuh, 04.30 WIB. Tapi tadi ayahnya anak saya, lalu saya melanjutkan. Ya kami bekerja ya, jadi first come first service saja sih," ujar Dianti saat keluar dari ruang pendaftaran PPDB SMAN 8 Jakarta, Jalan Taman Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2019).
Pusing Isi PPDB Online
Ada orang tua yang pusing dan kesulitan memilih sekolah di laman PPDB DKI 2019 karena pendaftaran dilakukan secara online. Di SMAN 39 Jakarta, ada operator yang disiapkan panitia untuk membantu orang tua mengakses PPDB online.
"Dari rumah saya sudah pusing kan, aduh... harus masukin data secara daring, tapi untung ada petugas yang bantu, akhirnya selesai juga," ucap salah satu orang tua bernama Ridwan, seperti dilansir Antara.
![]() |
Izin Kerja demi Antre
Suprihanto, orang tua siswa di SMAN 1 Jakarta, rela izin kerja demi pagi-pagi mendaftar PPDB DKI. Begitu pula dengan orang tua lain bernama Deni.
"Ya mau bagaimana lagi, Mas. Demi anak tidak masuk satu hari tidak apa-apa," ujar Deni seperti dilansir Antara.
Terpaksa Bolos Kerja
Rusli terpaksa bolos kerja demi pagi-pagi tiba di SMPN 115 Jakarta. "Iya, saya terpaksa bolos kerja. Soalnya kan harus pagi-pagi dan sampai sekarang juga belum dipanggil," kata Rusli seperti dilansir Antara.
Hal yang sama dilakukan Endah. Menurutnya, tempat kerja juga memakluminya. "Kalau saya sih nggak apa-apa sama kantor. Soalnya, cuma sehari, dan kantor tahulah kalau lagi urus pendaftaran anak sekolah," kata Endah.
![]() |
Khawatir Tak Dapat Antrean
Para orang tua disebut datang sejak pagi buta ke sekolah karena takut tak mendapatkan antrean. Kecemasan berawal saat pemberitaan di media terkait PPDB zonasi yang terjadi di luar Jakarta.
"Mereka mengatakan takut, ketakutan dan kekhawatiran mereka dari media, televisi, yang terjadi di luar Jakarta. Mereka memperkirakan sama seperti kondisi PPDB di luar Jakarta. Padahal yang sesungguhnya nggak," ujar Kepala SMAN 68 Adwiana Hardianti di SMAN 68, Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat.
Dianjurkan Tak Antre Sejak Subuh
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan percaya jajarannya melaksanakan proses PPDB secara efisien. Karena itu, dia meminta orang tua tak mengantre pendaftaran dari Subuh.
"Nah, itu juga yang kami anjurkan kepada orang tua bahwa mulainya (pendaftaran) pukul 08.00 WIB. Jadi disarankan tidak perlu menunggu dari Subuh. Toh, verifikasinya bisa dilakukan secara efisien. Insyaallah tidak ada masalah," ucap Anies kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini