Ulat bulu ini menyerang tiga desa, yakni Desa Capang, Gajahrejo, dan Pucang Sari. Dan kondisi terparah di Desa Capang. Keberadaan ulat bulu di dusun ini diketahui sejak hari raya Idul Fitri lalu.
Selain berada rumah warga, ulat bulu juga banyak ditemui di pohon-pohon. Banyak pohon yang daunnya habis dimakan. Ulat bulu tersebut memakan daun pohon sukun.
Ulat bulu di Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, tak hanya 'menyerang' rumah warga. Masjid dan sekolah-sekolah juga tak luput diserbu ulat bulu. Jumlahnya juga semakin banyak.
Puluhan ribu ulat bulu masih memenuhi pohon-pohon, pekarangan, pagar hingga di atas genting. Ulat bulu itu juga merayap di dalam rumah warga.
Kondisi ini dirasakan sangat menganggu aktivitas warga. Setiap hari warga membersihkan rumah, pekarangan, dan masjid.
"Tidak gatal sih, tapi menganggu. Tiap hari membersihkan dapat satu ember," kata M Basri, perangkat Desa Capang saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (23/6/2019).
![]() |
Warga lain, Wati mengatakan sebelumnya ulat bulu pernah menyerang pemukiman. Namun tahun ini jumlahnya jauh lebih banyak.
"Pernah ada, tapi jumlahnya sedikit. Sekarang banyak sekali. Bikin geli dan merinding," terangnya.
Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan mulai menerjunkan petugas memantau hama ulat bulu yang 'menyerang' pemukiman warga. Dinas menyebut hama tersebut bisa dikendalikan dan bersifat sementara.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan M Ichwan, mengatakan ulat bulu yang menyerbu Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, bukan endemis desa setempat. Hama tersebut muncul karena faktor alam.
"Penyebabnya ulat melakukan migrasi karena faktor alam, perubahan musim. Memang bersifat sporadis, jadi bisa memaklumi kalau jumlahnya banyak," kata Ichwan saat dikonfirmasi, Minggu (23/6/2019).
Meski demikian, Ichwan memastikan hama tersebut bersifat sementara dan tidak bertahan lama.
Masjid dan Sekolah Juga Diserbu Ulat Bulu di Pasuruan:
(iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini