Informasi soal aksi itu disampaikan oleh juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin. Menurut Novel, rencananya aksi juga akan diikuti pihak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) serta organisasi lainnya.
"Agendanya juga sama untuk menegakkan keadilan, kecurangan bisa diskualifikasi, yang melakukan kecurangan pada saat pemilu bisa didiskualifikasi, dengan pengawalan masyarakat, jangan takut terhadap kepentingan-kepentingan penguasa. Maka kita hadir sebagai masyarakat mengawal konstitusi yang ada. Ini aksi super damai sebagaimana kita telah lakukan sebelum-sebelumnya," kata Novel pada Kamis, 20 Juni 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaitan dengan rencana aksi itu Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengaku belum mendapatkan pemberitahuan. Namun, Gatot menyebutkan tetap akan ada pengamanan dari petugas gabungan dari polisi dan TNI di Mahkamah Konstitusi (MK) atau institusi terkait lainnya.
"Sampai hari ini kita belum menerima pemberitahuan terkait itu," kata Gatot, Minggu (23/6/2019).
"Apakah ada nanti massa yang unjuk rasa atau tidak unjuk rasa, kita akan tetap menempatkan pasukan pada titik yang sudah kita persiapkan," imbuhnya.
Namun belakangan Polda Metro Jaya menyampaikan bila aksi apapun tidak diperbolehkan digelar di jalan protokol. Kenapa?
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini