Memburu Pembunuh Perempuan yang Tewas Terikat Rafia di Tangerang

Round-Up

Memburu Pembunuh Perempuan yang Tewas Terikat Rafia di Tangerang

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 23 Jun 2019 05:45 WIB
Sketsa perempuan yang tewas terikat rafia di Tangerang. (Foto: dok. Istimewa)
Tangerang - Sesosok mayat perempuan yang diduga korban pembunuhan ditemukan di Desa Babat, Legok, Tangerang dengan kondisi terikat rafia di tangan, kaki dan lehernya. Kini, polisi tengah memburu pihak yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.

Penemuan mayat ini disebut terjadi pada Jumat (21/6/2019) siang oleh seorang saksi yang merupakan pekerja di pabrik sekitar lokasi mayat ditemukan. Saksi saat itu sedang melintas di lokasi dan melihat korban dalam kondisi telungkup dan tidak bergerak.

"Oleh karena hal tersebut di atas, kemudian saksi menyampaikan kepada satpam di pabriknya yang kemudian dilaporkan ke Polsek Legok," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho dalam keterangannya, Jumat (21/6/2019) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Mendapat laporan penemuan mayat, Polisi langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP. Saat ditemukan, kondisi jasad wanita yang mengenakan baju berwarna cokelat dan celana merah muda itu terikat tali rafia di leher, tangan, dan kaki.

Warga sekitar, kata Alexander, tidak mengenali korban. Polisi pun menduga korban dibunuh di tempat lain dan jasadnya dibuang untuk menghilangkan jejak.

"Dugaan sementara, korban meninggal dunia diperkirakan karena pembunuhan di luar wilayah hukum Legok dan kemudian jasad korban sengaja dibuang di pinggir jalan untuk menghilangkan jejak," tuturnya.



Polisi kemudian membuat sketsa wajah korban dan menyebarkannya. Cara itu ternyata efektif, karena ada pihak yang langsung melaporkan kehilangan anggota keluarga.

"Identitas sedang kita pastikan ya. Sebelumnya kita juga sudah sebar sketsa wajah korban," kata Alexander, Sabtu (22/6).



Selain menyebarkan sketsa wajah, polisi juga melakukan visum et repertum terhadap jasad korban. Hasilnya, korban diduga tewas karena tercekik di saluran pernafasannya.

"Berdasarkan VER (visum et repertum) dan autopsi, terhalangnya saluran pernapasan pada leher atau cekikan," ucapnya.

Selain itu, Alexander menyatakan ada sejumlah luka memar di beberapa bagian tubuh korban. Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter forensik RSUD Kabupaten Tangerang, luka itu diduga disebabkan kekerasan dengan benda tumpul.

"Pada dahi kiri terdapat dua luka lecet, pada pipi kiri terdapat luka lecet, pada leher kanan dan kiri terdapat luka lecet dan memar, dan pada bibir atas terdapat memar," jelasnya.



Alexander mengatakan perempuan itu diduga tewas karena ada kekerasan benda tumpul di bagian leher. Akibatnya, saluran nafas wanita itu tersumbat dan menyebabkan korban mati lemas.

Kemudian, Alexander menyebut ada resapan darah di sejumlah bagian tubuh korban. Antara lain di otot leher kanan dan kiri, otot dada, hingga kulit kepala bagian dalam sisi kiri.

"Pada otot leher kanan dan kiri terdapat resapan darah, pada otot dada setinggi tulang selangka terdapat resapan darah, dan pada kulit kepala bagian dalam sisi kiri terdapat resapan darah," ujar Alexander.

Dia menyebut tak ada tanda-tanda aktivitas seksual sebelum tewas. "Rahim dalam batas normal," tuturnya.



Setelah melakukan pemeriksaan dan penyebaran sketsa wajah, polisi menyatakan telah mengetahui identitas korban. Perempuan itu berinisial FSL, berusia 17 tahun dan merupakan warga Kampung Pinang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. .

"Team Vipers berhasil mengidentifikasi identitas korban," kata Alexander.

Tak cuma identitas korban, polisi juga menyatakan sudah mengantongi identitas terduga pembunuh FSL. Pelaku pun sedang diburu polisi.

"Sudah (dikantongi identitas pelaku). Lihat nanti setelah pelaku ditangkap (soal hubungan pelaku dan korban)," pungkas Alexander.
Halaman 2 dari 2
(haf/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads