Warga baru merasakan efek keracunan pada Kamis (20/6) dan Jumat (21/6). Bahkan kini 2 orang warga tewas dan puluhan lainnya masih menjalani perawatan di Puskesmas terdekat.
"Kami baru mendapatkan informasi adanya keracunan massal tersebut pada Sabtu pagi. Sebab warga yang mengeluhkan pusing, mual dan muntah itu bertambah banyak pada Sabtu. Sebagian besar dibawa ke puskesmas," ujar Kapolsek Sindangbarang AKP Nandang saat dihubungi wartawan, Sabtu (22/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nandang, warga awalnya sempat mengira kondisi pusing, mual dan muntah-muntah akibat faktor cuaca yang memasuki peralihan musim. Namun kondisi itu tidak kunjung membaik hingga akhirnya tercatat sebanyak 70 orang warga yang terdampak keracunan.
"Akibat peristiwa itu dua orang warga bernama Ahmad Sadili dan Rindi meninggal dunia pada. Ahmad meninggal pada Jumat kemarin, sementara Rindi Sabtu pagi tadi. Hingga sore ini masih ada beberapa korban yang dirawat di Puskesmas karena kondisinya masih lemah. Ada juga yang masih rawat jalan," ucapnya.
Nandang menduga penyebab keracunan akibat pindang ikan mas yang dijual oleh pedagang keliling saat acara kenaikan kelas di SDN Ciseureuh Desa Jayagiri, Rabu (19/6). Sebab para korban yang mengalami keracunan massal tersebut sebelumnya mengkonsumsi ikan pindang.
"Tapi masih kami dalami untuk memastikan penyebab keracunan massal tersebut. Sementara memang keterangan para korban, mereka sebelumnya mengkonsumsi ikan pindang," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Tresna Gumilar menyebut ada 41 orang warga yang mengalami keracunan dan mendapat penanganan medis di Puskesmas. "Informasinya terlaporkan 41 orang (di Puskesmas) yang ditangani karena keracunan, meninggal 2 orang. Kronologi yang kami peroleh warga mengalami keracunan setelah menyantap pindang ikan mas saat acara kenaikan kelas SDN Ciseureh," kata Tresna.
Menurut Tresna, hingga hari ini masih tersisa empat orang warga yang masih mendapat penanganan medis secara intensif. "Selain fokus penanganan medis, kami juga berangkatkan tim untuk mengambil sampel yang nantinya akan diuji laboratorium. Dengan begitu penyebabnya bisa diketahui secara pasti," ujarnya. (sya/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini