Wakil Bupati Bandung Gungun Gunawan memberikan tanggapan terhadap kasus tersebut. Dengan kejadian ini, pihaknya berharap kepada para ulama agar lebih menjalin komunikasi dengan pemerintahan setempat.
"Ini komunikasi dan koordinasi antara ulama dengan pemerintahan dan aparat hukum juga. Sudah ada pola pembinaan seperti membentuk dai kamtibmas. Harapannya sebelum ada repressure terus menjalani silaturahmi, komunikasi dan kita tidak ingin ada berita hoaks," kata Gungun di Banjaran, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya berharap dengan kejadian ini masyarakat bisa menyikapinya dengan wajar dan kedewasaan. "Begitupun dengan ada kajian-kajian yang diikuti dengan pendekatan baik dalil agama atau ilmiah selalu dipertemukan di forum yang bisa didiskusikan," ucapnya.
Menurut Gungun, di Kabupaten Bandung ada Forum Ulama dan Umaro untuk mengkomunikasikan antara pemuka agama dan pemerintah. "Kita tidak ingin ada sertifikasi ulama atau ustaz, tapi semuanya sepakat bahwa di Kabupaten Bandung menjaga kondusifitas. Pembinaan akhlak itu penting untuk menjaga kerukunan umat beragama agar memberikan kenyamanan untuk beribadah," ucapnya.
Ia menilai tidak perlu ada pengawasan ketat terhadap para ulama yang akan melakukan dakwah atau kajian. "Enggak usah, saya yakin semakin diawasi secara ketat, masyarakat sudah dewasa, cerdas dan akhirnya yang jadi kewalahan yang selalu mengawasi tadi. Tapi kalau bersilaturahmi dan mengajak komunikasi dengan pendekatan persuasif, insyaallah. Tapi kalau melakukan dengan pendekatan represif akan memperuncing dan tidak ada ujungnya," ujarnya.
Gungun mengimbau kepada panitia acara yang biasa menggelar kajian di Kabupaten Bandung agar selalu berkoordinasi dengan pemerintahan setempat. "Selalu berkoordinasi dengan DKM dan MUI setempat, sehingga bisa saling memahami dan menjaga apa yang ingin disampaikan, apa outputnya sudah diperkirakan," ujarnya. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini