"Mereka terlalu overconfident kan. Dari 300 halaman, yang dibacakan 30 halaman, ini kan overconfident. Kalau pakai bahasa lain, mereka terlalu sombong. Saya tak ingin menjadi orang yang sombong," kata ketua tim hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto, di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019).
Sidang keempat gugatan Pilpres beragendakan pemeriksaan saksi dan ahli dari pihak termohon 1, yakni KPU. Tapi KPU hanya menghadirkan ahli bernama Prof Marsudi Wahyu Kisworo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau teman-teman itu sedang menunjukkan kesombongannya dan kesombongan ini bukan soal biasa. Firaun dulu juga sombong. Jadi kalau belajar kesombongan, zaman firaun sudah ada. Makanya kami tak mau jadi orang yang sombong," jelas BW.
Menurut BW, Marsudi Wahyu, yang menjelaskan soal Situng KPU, tidak bisa memberikan keterangan yang benar. Informasi yang diperoleh BW, Marsudi melakukan kebohongan mengenai desain Situng KPU.
"Dia (Marsudi) bilang mendesain sejak 2004. Saya dengar dari Profesor Nasarudin itu nggak benar itu. Kalau soal desain-mendesain dia berbohong, bagaimana kualitas argumennya? Saya baru dengar itu. Kalau benar pernyataan Bu Chusnul Khoriah bahwa dia bohong, dia yang desain website, maka kemudian ada problem. Bagaimana isi kesaksian?" tutur dia.
Seberapa Kuat Daya 'Magis' dari Saksi Prabowo di MK, Simak Videonya:
(fai/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini