Dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, Rabu (19/6/2019), Kementerian Intelijen Iran menyatakan baru-baru ini menargetkan jaringan spionase asing bersama dengan sekutu-sekutu internasionalnya. Iran mengklaim sukses dalam 'mencegah rencana Amerika berhasil'.
"Kami memiliki sekutu-sekutu intelijen dan kami bertukar informasi dengan mereka," demikian pernyataan Kementerian Intelijen Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat AS mempersoalkan klaim Iran yang menyebut baru-baru ini menargetkan 'apa yang disebut sebagai jaringan mata-mata'. AS juga menolak klaim Iran dengan menyebut Iran mengalami 'pukulan berat'.
Kantor berita semi resmi Mehr News Agency menyebut Iran pernah melontarkan klaim serupa pada April lalu.
Sekretaris Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, pertama kali melontarkan klaim ini saat hendak terbang ke Rusia. Tanpa menjelaskan secara detail atau menunjukkan bukti, seperti dilaporkan kantor berita IRNA, Shamkhani menyebut dokumen-dokumen soal operasi kontra spionase siber Iran terhadap CIA akan dirilis 'segera'.
Shamkhani tiba di Ufa, Rusia bagian selatan pada Selasa (18/6) waktu setempat, untuk menghadiri forum keamanan internasional selama dua hari. Kedatangan Iran ini atas undangan resmi dari kepala intelijen Rusia, Niklay Patrushev.
Klaim Iran ini dilontarkan saat AS baru mengumumkan akan mengirimkan 1.000 tentara tambahan dan lebih banyak sumber militer ke kawasan Timur Tengah di tengah ketegangan yang semakin memuncak dengan Iran.
AS sebelumnya menyalahkan Iran atas serangan terhadap dua kapal tanker di jalur perairan penting di Selat Hormuz. Iran membantah keras tuduhan itu.
Di sisi lain, Iran juga telah mengumumkan peningkatan pengayaan uranium level-rendah dan akan melanggar batasan yang disepakati di bawah kesepakatan nuklir.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini