Pernyataan sikap itu tertuang dalam surat nomor PAN/11/A/K-S/222/V/2019 perihal Penolakan Bergabung di Koalisi 01. Surat ditandatangani ketua DPW PAN Jateng Wahyu Kristianto dan Sekretarisnya, Umar Hasyim.
Dalam surat tersebut disebutkan opini pindah koalisi itu meresahkan kader di tingkat bawah. Maka pada 27 Mei 2019 digelar rapat pengurus harian yang menghasilkan sikap:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Jawa Tengah meminta kepada saudaraku pengurus DPP PAN untuk menghentikan manuver-manuver politik dan membuat statement-statement pribadi dengan mengatasnamakan Partai, yang mengarah kepada sikap tidak konsisten, karena hal tersebut dapat menciderai citra Partai.
Sekretaris PAN Jateng, Umar menjelaskan surat itu memang merespon banyaknya pemberitaan seolah PAN akan merapat ke pasangan Jokowi-Ma'ruf. Bahkan opini itu terbentuk oleh personal pengurus DPP PAN.
"Iya karena memang kami melihat dari beberapa person pengurus DPP itu kan menyuarakan atau semacam membentuk opini agar nanti akan masuk ke koalisi 01 itu. Lha dengan adanya beberapa person yang bermanuver seperti itu, DPD-DPD kan kemudian merasa semacam ada ketidakpasan dengan apa yang menjadi aspirasi di daerah," kata Umar saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (18/6/2019).
Kader di DPD PAN kemudian bersurat ke DPW dan DPP atau menyuarakan lewat grup whatsapp. Di Jateng keresahan itu ditampung dalam rapat harian dan muncullah 2 poin sikap tersebut.
"Kami yang dari DPW kan tentu saja untuk menghindari keresahan dari tingkat daerah itu kan kemudian mengadakan rapat harian DPW. Itu yang kemudian menelorkan dua poin itu," jelasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini