Dilihat detikcom, Senin (17/6/2019), video berdurasi 8 menit 40 detik yang diunggah ke YouTube itu dibagikan Faldo ke jejaring media sosialnya, seperti Twitter. Dia yakin pasangan calon nomor urut 02 itu tidak akan menang pemilu di MK.
"Di video kali ini gua akan menjelaskan tentang peluang Pak Prabowo di MK dan menurut gua Prabowo-Sandi nggak akan menang pemilu di Mahkamah Konstitusi," kata Faldo Maldini mengawali videonya. Faldo telah mengizinkan detikcom mengutip video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sadar akan posisinya sebagai salah satu juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019, Faldo siap dengan konsekuensi yang bakal diterimanya dari video 'Prabowo Tak Akan Menang Pemilu di MK' itu. Dia yakin dirinya pasti akan mendapat perundungan di media sosial dan semacamnya.
"Secara legal formal, kalau kita bicara secara kuantitatif ya, kekalahan Prabowo-Sandi itu sekitar 17 juta suara. Dalam hal ini, untuk membuktikan adanya kecurangan itu, setidaknya lo bisa membuktikan 50 persen lebih deh dari 17 juta itu terjadi kecurangan. Dari 17 juta, 50 persen, lo bagi dua saja misalnya kan, butuh 8,5 juta. Berarti kan setidaknya kan lo butuh 9 juta dong bahwa ada potensi kecurangan dalam hasil penghitungan nih yang itu dibuktikan dengan C1 asli yang dimiliki oleh saksi," kata Faldo. Pernyataan lengkap Faldo dalam video 'Prabowo Tidak Akan Menang Pemilu di MK' bisa dilihat di sini.
PAN saat ini masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo-Sandi. Video Faldo lantas dikaitkan dengan sikap PAN di koalisi.
Partai berlambang matahari putih itu serta satu partai lain di koalisi Prabowo, yaitu Demokrat, diisukan bakal segera meninggalkan gerbong pengusung Prabowo-Sandi. Isu tersebut kemudian dikaitkan anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Benny Rhamdani, dengan video Faldo Maldini.
"Yang pasti Faldo sudah dapat instruksi terkait sikap atas perubahan politik Zulhas yang ingin merapat ke Jokowi-Amin," ujar Benny yang menjabat Direktur Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf.
Benny mengatakan video 'Prabowo Tak Akan Menang di MK' merupakan salah satu bentuk kesadaran Faldo agar tidak tertinggal oleh partainya. Ketum PAN Zulkifli Hasan beberapa kali sudah menampakkan sinyal-sinyal merapat ke koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Kedua, bisa atas kesadaran sendiri Faldo untuk keluar dari peran akting yang dia mainkan selama ini, karena dia nggak ingin ketinggalan kereta, yang nanti dia pasti bisa terasing dari fraksi politik Zulhas. Jadi dia ingin mengamankan dirinya di kalangan internal Partai PAN," katanya.
"Dia mikir, dia masih muda, kalau dia tersingkir dari fraksi besar PAN, ya gimana bisa bahwa itu akan berisiko bagi karir politik," imbuh Benny.
Lantas, apa kata Faldo menanggapi terkaan Benny Rhamdani?
Faldo Maldini menegaskan tidak ada perintah dari Zulkifli Hasan atau Zulhas di balik penayangan video tersebut. Dia menegaskan Zulkifli Hasan tengah menikmati kebersamaan dengan cucu-cucu di wahana hiburan.
"Saya paham kejiwaan kawan-kawan Hanura hari ini. Pasti merasa sangat insecure untuk dapat pembagian jabatan. Saya doakan bisa bangkit di pemilu selanjutnya. Kalau ada tuduhan saya diperintah Pak Zulkifli Hasan, jelas salah total. Beliau lagi main Ontang-anting sama cucu-cucunya di Dufan. Beliau tidak lagi pikirin merapat ke 01, apalagi bagi-bagi menteri. Hanura saja berlebihan," tegas Faldo.
Faldo menepis tuduhan Benny sembari menegaskan dia harus berjuang bersama Prabowo dan Sandi sampai MK memutuskan sengketa pilpres yang tengah berproses.
Dia juga mengungkapkan maksud dari video tersebut. Faldo Maldini berbicara tentang sejarah kemenangan suatu gugatan di MK.
"Di video itu, saya hanya mau bilang sangat sulit menang pemilu lewat MK. Sepanjang sejarah, baru satu pilkada yang hasilnya bisa memenangkan yang kalah. Jadi menang pemilu ya harus lewat KPU yang paling mungkin dan besar potensinya. Kalau menang tarung di MK, hasilnya tahapan pemilu harus diulang dari awal, bisa juga pemungutan suara ulang untuk sebagian TPS," jelas Faldo.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini