Maya yang luka ringan, menemani dua anaknya, Amalia (14) dan Syarif (9), yang menjalani perawatan di RS Mitra Plumbon Cirebon. Amalia dan Syarif terbaring lemas di ranjang ruang perawatan. Kepala Syarif diperban.
Baca juga: Penyerang Sopir Bus di Cipali Jadi Tersangka |
Maya dan kedua anaknya berada di kursi belakang saat menumpang bus Safari. Saat kejadian, sekitar pukul 01.00 WIB, Senin (17/6), Maya dan dua anaknya tengah tertidur pulas di bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maya memilih pulang ke kampungan halaman atau mudik setelah Lebaran. "Suami masih di sana (Jakarta). Bertiga saja, baru mau pulang karena ongkosnya biar miring sih," ucap Maya.
Maya tak menyangka bus yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Bus yang awalnya melaju di jalur arah Cirebon berpindah ke jalur yang mengarah Jakarta. Tabrakan beruntun melibatkan empat kendaraan itu tak terhindarkan. Penyerangan terhadap sopir bus menjadi penyebab kecelakaan maut itu.
Kejadian maut itu membuat Syarif, anak kedua Maya mengalami trauma. Syarif mengaku enggan menumpang bus kembali. Bahkan, rencana Syarif untuk khitanan saat tiba di kampung halamannya gagal. Maya terpaksa mengundur rencana pelaksanaan khitan anak keduanya itu.
"Alhamdulillah selamat. Pernah tiga kali naik bus. Katanya trauma, enggak mau naik bus lagi. Tadinya pingin disunat, akhirnya diundur," ucap Maya.
Ari Bunarto, penumpang bus lainnya, mengaku tidak mengetahui secara persis kejadian maut yang melibatkan bus Safari dengan tiga kendaraan lainnya itu. Ari mengaku tertidur saat terjadi penyerangan terhadap sopir. Ia lalu terbangun saat mendengar suara teriakan ketakutan para penumpang lainnya.
"Ada teriakan, terus saya lihat saat mobil oleng ke arah parit. Sebelum oleng saya tak tahu, enggak jelas. Saya tidur," ujar Ari.
Serang Sopir Bus Sebabkan Kecelakaan Maut di Cipali:
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini