Pintu belakang Gedung MK yang dimaksud adalah di Jalan Abdul Muis. Setelah jalan di depan Gedung MK ditutup tadi malam pukul 22.00 WIB, jalan masuk yang disediakan adalah lewat Jalan Abdul Muis tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kamu lewat (Jalan) Abdul Muis, saya datang ke sini jam 10.00 kenapa gitu? Macet banget di situ. Makanya kami masuk, eh kami ini tim lawyer. Macet bos... macet... Yang paling menarik kita nggak pernah ada pemberitahuan," kata BW di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019).
![]() |
BW mengaku tidak mendapat pemberitahuan soal pengalihan lalu lintas ini dari MK. Dia juga menyinggung bagaimana cara memberikan bukti ke MK.
"Nggak (maksudnya) pemberitahuannya dari aparat lalu lintas. Kan MK nggak ada urusannya sama lalu lintas. Pertanyaanya saya mau berikan bukti, ini bagaimana mau lewat mana nih? Jadi jangan sampai security berlebihan itu menjadi akses to justice menjadi tidak ada dan ini betul-betul ciri state police," ungkapnya.
"Saya sampai bilang ini kita bukan state police ya, state police itu negara di dalam kekuasaan kekerasan. Nggak gitulah, oke ada security tapi kasih lah akses orang ini, kan berwenang menurut saya agak berlebihan," sambung BW.
Adapun polisi telah mengumumkan mengenai rekayasa lalu lintas di MK sejak Senin sore kemarin. Rekayasa diberlakukan sejak pukul 22.00 semalam. Salah satu jalan yang ditutup dan diberi barikade adalah Jalan Medan Merdeka Barat.
Meski jalan ditutup, karena BW berjalan kaki, dia masih bisa melintasi Jalan Medan Merdeka Barat. Meski diberi tahu oleh salah seorang koleganya untuk lewat Jalan Abdul Muis, BW memilih melewati jalan ini, melalui celah-celah pembatas yang dipasang polisi.
BW ke Tim Hukum KPU di Sidang Sengketa Pilpres: Kepedean!:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini