Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan sejumlah OPD itu antara lain Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan (Dinkes), Bakorwil Pamekasan, dan Biro Kessos Pemprov Jatim untuk melakukan langkah-langkah penanganan.
"Ibu gubernur perintahkan OPD tersebut untuk terlibat secara cepat dan aktif bersama-sama aparat terkait di lapangan," kata Aries dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Selasa (17/6/2019).
Aries melanjutkan kelima OPD itu nantinya akan memonitor kondisi di lapangan, pendataan lengkap mengenai korban dan kronologi kejadian. Sebab, dengan informasi dan data akurat nantinya akan berguna untuk menentukan langkah yang tepat dalam proses penanganan para korban.
"Pemerintah daerah setempat diminta juga untuk saling berkoordinasi secara serius dalam pencarian korban, bersama Basarnas dan OPD pemprov. Jatim," terang Aries.
Dikatakan Aries, dari informasi yang dihimpun pihak BPBD Sumenep sampai saat ini telah melakukan koordinasi dengan pihak Syahbandar Kalianget, serta Polres Sumenep untuk pencarian korban hilang. Total 10 personel BPDB Sumenep dan satu kapal BASARNAS , KM Widura, telah diterjurkan dalam proses pencarian yang telah dilakukan sejak semalam.
Sementara informasi dari Pusdalop BPDP Jawa Timur, kecelakaan disebabkan oleh gelombang tinggi sehingga kapal kehilangan kendali dan terbalik. Berdasar data manifest, kapal tersebut mengangkut total 43 orang yang terdiri dari 1 orang nahkoda, 2 Anak Buah Kapal (ABK) dan 40 orang penumpang. Sebagian besar penumpang merupakan rombongan pekerja dari pulau Gowa Gowa.
Kapal tersebut berangkat dari Pulau Gowa Gowa pada pukul 15.10 WIB menuju pelabuhan Kalianget, Sumenep. Tepat 20 menit setelah keberangkatan dilaporkan terjadi cuaca buruk disertai gelombang tinggi di bagian selatan Pulau Gili Iyang yang mengakibatkan kapal terbalik. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini