Pembuat Hoax 'Server KPU Di-setting' Minta Maaf ke KPU dan Pemerintah

Pembuat Hoax 'Server KPU Di-setting' Minta Maaf ke KPU dan Pemerintah

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 17 Jun 2019 17:56 WIB
WN (54), tersangka pembuat hoax 'server KPU di-setting Menangkan Jokowi-Ma'ruf 57 Persen' (Foto: Audrey Santoso/detikcom)
Jakarta - WN (54), tersangka pembuat hoax 'server KPU di-setting menangkan Jokowi-Ma'ruf 57 persen' meminta maaf atas perbuatannya. Permintaan maaf itu ditujukan kepada KPU dan pemerintah.

"Saya minta maaf ke KPU dan ke pemerintahan yang sekarang, maaf," kata dosen ilmu IT ini usai dihadirkan dalam rilis penangkapannya, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/6/2019).

Kasubdit II Direktorat Siber Bareskrim Polri Kombes Rickynaldo, yang mendampingi WN mengatakan tersangka tidak kenal dengan dua tersangka buzzer yang terlebih dulu ditangkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia tidak kenal sama buzzer," ucap Rickynaldo.


Diketahui dalam kasus ini, polisi telah mengamankan dua tersangka yang berperan sebagai buzzer. Keduanya ditangkap di tempat terpisah, yakni Jakarta Timur dan Lampung pada awal April 2019.

Rickynaldo menyampaikan masih ada lagi seorang yang diperiksa terkait kasus ini. Dia adalah si perekam ucapan WN saat sedang melakukan presentasi dalam rapat koordinasi pemenangan paslon capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di kediaman mantan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman.

"Yang rekam masih didalami. Sudah diperiksa," tutur Rickynaldo.



Tonton video Tersangka Kreator Hoax soal Server KPU Minta Maaf:

[Gambas:Video 20detik]


Pembuat Hoax 'Server KPU Di-setting' Minta Maaf ke KPU dan Pemerintah
(aud/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads