Dua warga Ngoro, Jonbang masih hilang usai diterjang ombak tinggi di pantai itu, Selasa (11/6/2019). Proses pencarian telah dilakukan pascaperistiwa itu terjadi, sampai hari ini. Namun upaya pencarian belum membuahkan hasil.
Pada pencarian hari terakhir ini, tim gabungan all out melakukan penyisiran. Tim terbagi menjadi tujuh regu dan melibatkan empat kapal nelayan. Dua tim melakukan penyisiran sampai radius 40 km dari lokasi awal kejadian di Pantai Pangi.
"Pencarian hari terakhir, pencarian sampai radius 40 km. Arah barat sampai Pantai Sine, arah timur sampai Pantai Serang. Penyisiran darat juga dilakukan. Total tujuh regu kami terjunkan," kata Koordinator Pos SAR Trenggalek Brian Gautama dikonfirmasi detikcom, Senin (17/6/2019).
Namun upaya itu belum membuahkan hasil. Dua korban hilang, belum juga ditemukan. Selain penyisiran di laut, penyisiran darat sepanjang bibir pantai ke arah timur dan barat juga dilakukan. Jajaran Polsek Bakung melibatkan masyarakat sekitar bibir pantai pesisir selatan Blitar untuk melakukan pengamatan dan pencarian.
Pantai yang berada di Desa Tumpak Kepuh Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar ini memang sejak sepekan terakhir mengalami gelombang pasang. Larangan untuk mandi juga berlaku di deretan pantai di sepanjang pesisir selatan Blitar.
"Ombak tinggi menjadi kendala utama kami saat proses pencarian. Segala daya upaya telah kami lakukan. Tapi kami juga harus sesuai SOP. Pencarian hanya dilakukan sampai tujuh hari saja. Pihak keluarga juga menyatakan sepakat dan mengikhlaskan anggota keluarganya yang hilang," ungkap Brian.
Sebelumnya diberitakan, korban yang tergulung ombak ada empat orang. Namun dua orang bisa diselamatkan. Mereka adalah Mirza (20) dan Ubaidilah (19). Sedangkan yang tenggelam dan hilang bernama Indra (20) dan Julianto (19). Semua korban ini merupakan warga Ngoro, Jombang. (fat/fat)