Anshor mengakui perbuatannya. Ia menyerang lantaran mendengar percakapan telepon antara sopir dan kernet bus bahwa dia akan dibunuh. Keterangan Anshor tersebut masih didalami polisi. Selain itu, polisi bakal mengecek kejiwaan pria bekerja sebagai sekuriti itu.
"Kita akan proses penyelidikan dulu. Nanti rangkaian dalam proses pemeriksaan lebih dalam, kita lakukan cek kejiwaan," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (17/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tes kejiwaan ini untuk mengetahui lebih dalam penyebab pengakuan dari Anshor itu. Pemeriksaan akan menunggu kepulihan dari Anshor.
"Bersangkutan masih terluka, namun sudah dilakukan isolasi untuk tindak lanjut proses berita acara pemeriksaan," katanya.
Selain memeriksa kejiwaan, polisi sudah tes urine kepada Anshor. "Hasilnya negatif narkoba," ujar Truno menegaskan.
Alibi Anshor menyerang sopir itu diperoleh polisi dari keterangan saksi atau penumpang lainnya di bus tersebut. Kepada polisi, Anshor mengakui aksinya tersebut.
"Menurut keterangan Anshor, bahwa sopir dan kernet itu hasil pembicaraan telepon akan membunuh dia, 'saya mau dibunuh sama sopir sama keneknya. Tahu dari mana, dari pembicaraan telepon'," kata Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi kepada wartawan di Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon, Senin (17/6/2019).
Kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan di Tol Cipali arah Jakarta mengakibatkan 12 orang meninggal dunia. Peristiwa tersebut berlangsung Senin (17/6/2019), sekitar pukul 01.00 WIB. (dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini