Menurut Luki, peran ulama dan tokoh agama sangat diperlukan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Jatim. Selain itu, Luki mengatakan pihaknya akan menggandeng seluruh komponen, baik mahasiswa hingga buruh untuk bersama menjaga Jatim.
"Ini juga rangkaian HUT Polda Jatim yang mana kita akan jogo Jatim, tolak kerusuhan untuk Indonesia damai dan ini besok kita akan kumpulkan mahasiswa dan buruh se-Jatim. Seterusnya sampai hari Kamis adakan kegiatan ini," kata Luki di sela halalbihalal dengan ulama di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (17/6/2019).
Baca juga: Warga Jatim Ramai-ramai Tolak Kerusuhan |
Tak hanya itu, Luki mengatakan ulama yang hadir hari ini merupakan ulama pendukung paslon Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 17 April lalu. Namun semuanya telah sepakat untuk melupakan segala permasalahan Pilpres dan berkomitmen menjaga perdamaian.
"Ini ulama yang hadir tidak membedakan, hari ini semuanya menjadi satu kita bisa hadir. Para ulama sudah bersatu kembali di sini untuk Jatim untuk Indonesia damai dan di sini tidak membeda-bedakan dulunya nomor berapa yang jelas saat ini bersatu," imbuh Luki.
Sementara itu Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pertemuan itu juga tak hanya dihadiri ulama saja. Namun juga ada pendeta dan pemimpin agama lainnya.
"Kita berharap kebersamaan di antara seluruh stakeholder terutama adalah para tokoh agama, ulama, pimpinan pesantren, dan intelektual ini menjadi bagian penguatan yang akan terus mengawal bagaimana Jatim aman, damai, dan itu akan menjadi bagian dari penguatan Indonesia aman damai," pungkasnya. (sun/bdh)