"Pada saat kejadian di Hotel Sahabat itu terjadi percekcokan antara Deri dengan Fera. Fera minta dinikahi karena mereka udah lama punya hubungan kekasih dari sejak SMA," kata Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Inf Djohan Darmawan saat rilis di Pomdam Sriwijaya, Jumat (14/6/2019).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Djohan mengatakan Deri tidak siap untuk menikah karena masih terikat dinas. Deri kalut hingga membekap Fera di dalam kamar hotel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Fera meninggal, Deri mencoba menghilangkan jejak pembunuhan. Deri berusaha memutilasi tubuh Fera dan dimasukkan ke dalam 2 koper untuk dibuang.
![]() |
Diketahui, Deri juga punya rencana-rencana lain untuk menghilangkan jejak, namun semua upaya gagal. Deri lalu pergi meninggalkan hotel.
"Ditemukan gergaji, dia berupaya untuk melakukan mutilasi. Semua cara telah dilakukan sampai akhirnya dia ini pergi meninggalkan hotel ke arah Lampung," katanya.
Sebelumnya, polisi mengungkapkan Deri sempat berencana membakar Fera memakai timer obat nyamuk. Namun obat itu mati. Fera ditemukan Jumat (10/5) di hotel yang berlokasi di Sungai Lilin, Musi Banyuasin.
Setelah membunuh Fera, Deri kabur ke Lampung dengan bus. Di perjalanan dia bertemu dengan salah satu penumpang dan mengaku ingin belajar agama. Deri lalu diarahkan pergi ke salah satu Padepokan di Banten.
![]() |
Kamis (13/6) kemarin, keberadaan Prada Deri mulai terendus Denintel Kodam II Sriwijaya. Dia ditangkap tanpa perlawanan ketika tim gabungan datang. Prada Deri pun langsung dibawa ke Mako Pomdam II Sriwijaya.
Atas perbuatannya, prajurit TNI yang baru hitungan bulan itu akhirnya mendekam di sel Pomdam Sriwijaya. Dia ditangkap di Padepokan Monghyang, Serang, Banten, Kamis (13/6) sore.
Polda Sumsel telah menyerahkan berkas penyidikan Deri ke Pomdam II Sriwijaya. Deri akan menjalani proses hukum lewat peradilan militer.
Tonton video 'Mengapa Prada Deri Tega Bunuh dan Mutilasi Fera Sang Pacar?'
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini