Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan pihaknya juga telah menggelar apel kesiapan pengamanan rencana aksi unjuk rasa.
"Kapolda Jatim sudah memastikan bahwa peluru yang dipakai dalam pengamanan ini adalah peluru hampa dan karet serta gas air mata dan tidak ada peluru tajam," kata Barung kepada detikcom di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (14/6/2019).
Barung menambahkan di media sosial memang ramai tersebar isu jika akan terjadi demonstrasi di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Demo ini disebut mengiringi sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di MK.
![]() |
Baca juga: 5.500 Polisi Amankan May Day di Surabaya |
Namun hingga siang ini, Barung menyebut rencana demonstrasi tersebut urung dilakukan. Hal ini karena di lokasi masih belum ditemukan tanda-tanda adanya demonstrasi.
Kendati demikian, Barung mengatakan pihaknya akan tetap melakukan berbagai antisipasi. Selain itu, ada beberapa pasukan yang telah bersiaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Langkahnya ya sudah kita lakukan penyiapan pasukan Polri dan TNI sekarang sudah stand by di Grahadi, di Polrestabes dan Polda. Kalau ada apa-apa di Jatim kita akan bergerak. Tapi sampai sekarang yang katanya yang tersebar di medsos mereka akan turun. Tidak ada sama sekali," pungkas Barung.
Kubu 02 Klaim Penggelembungan dan Penggerusan Suara di Pilpres 2019:
(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini