Salah seorang saksi mata Musleh mengatakan, kecelakaan bermula saat pikap bernopol N 8799 TG melaju dari Pasuruan menuju Probolinggo sekitar pukul 13.00 WIB.
Sampai di lokasi kejadian, sebuah bus yang ada di depan pikap berhenti tiba-tiba untuk menurunkan penumpang. Diduga tak dapat mengontrol kendaraannya, pikap banting stir ke arah kanan.
Nahas dari arah berlawanan muncul sebuah sepeda motor matic bernopol N 5221 S yang dikendarai seorang ibu dan kedua anaknya. Akibatnya, tabrakan pun tak dapat dihindari. Pikap langsung menghantam pemotor serta kendaraan Panther bernopol P 1257 TZ di belakang motor.
"Tiga kendaraan langsung tabrakan tadi. Setelah pikap nyalip. Pemotor yang terjatuh, langsung dievakuasi warga karena luka kritis di bagian dada, kepala dan punggung," kata Musleh Kamis (13/6/2019).
Tiga korban yakni Azizah (42), Khoid (20) dan Kahfa (5) yang merupakan warga setempat. Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Tongas untuk mendapat pertolongan medis. Sementara sang sopir pikap langsung kabur meninggalkan pikapnya.
Pengendara Panther Erick mengatakan, pikap menabrak pemotor dan mobilnya setelah tersenggol bus saat hendak menyalip. Pikap sempat oleng ke kanan dan melewati garis pembatas hingga menghantam kendaraan di depannya yang melaju dari arah berlawanan.
"Tadi pikap dari barat berusaha nyalip padahal arus lalu lintas lumayan ramai. Akhirnya menghantam pemotor dan mobil saya," kata Erick.
Guna penyelidikan, tiga kendaraan yang terlibat tabrakan langsung diamankan ke Kantor Laka Lantas Polres Probolinggo Kota. Polisi juga masih memburu sopir pikap yang kabur. Kecelakaan tersebut sempat membuat kemacetan hingga 3 kilometer. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini