Kejadian tersebut ramai dikabarkan di media sosial. Terlihat warga ramai di halaman sekolah untuk mengantre sejak Rabu (12/6) malam, padahal semula rencananya pendaftaran baru dimulai hari ini.
Antrean seperti itu terjadi di beberapa sekolah, seperti SMPN 1 Tawangmangu dan SMPN 2 Mojogedang. Akhirnya antrean bubar karena pendaftaran batal dimulai hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Agus Haryanto. Untuk mengantisipasi kegaduhan, pihaknya memilih mengundur jadwal PPDB menjadi tanggal 1-4 Juli 2019.
"Memang kami undur bulan depan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selang waktu ini akan kami gunakan untuk evaluasi," ujar Agus kepada detikcom, Kamis (13/6/2019).
Adapun aturan dalam PPDB SMP Karanganyar tahun ini dilakukan berdasarkan sistem zonasi. Yang dikhawatirkan ialah urutan pendaftar menjadi prioritas dalam penentuan hasil PPDB.
"Yang utama adalah pendaftar dari zona 1. Jika dari zona 1 sudah penuh maka kita urutkan berdasarkan urutan. Yang mendaftar duluan lebih diprioritaskan," katanya.
Mengenai adanya antrean, Agus mengatakan hal itu juga terjadi karena adanya perubahan aturan dari online menjadi offline. Pendaftaran harus dilaksanakan langsung di sekolah yang dituju.
"Awalnya kan PPDB kita anggarkan lewat dana BOS pusat, tapi pada Januari kemarin ternyata dana dilarang dipakai untuk PPDB online. Kalau bisa online kan masyarakat bisa langsung mendaftar dari rumah," katanya.
Pihaknya saat ini akan melakukan kajian bersama pihak-pihak terkait. Aturan masih dimungkinkan akan berubah. (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini