Rusuh 22 Mei, Polri Dalami Dugaan Keterlibatan Aktor Selain Habil Marati

Rusuh 22 Mei, Polri Dalami Dugaan Keterlibatan Aktor Selain Habil Marati

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 12 Jun 2019 21:33 WIB
Kabag Penum Polri Kombes Asep Adi Saputra (Foto: Audrey Santoso/detikcom)
Jakarta - Polisi menduga Kivlan Zen dan Habil Marati sebagai pihak-pihak yang terlibat kerusuhan 22 Mei 2019. Polisi saat ini tengah mendalami ada-tidaknya pihak lain yang diduga terlibat kerusuhan tersebut.

"Ya, semua masih didalami lebih lanjut oleh penyidik," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra kepada detikcom, Rabu (12/6/2019).


Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebelumnya menyebut penegak hukum belum mengungkap dalang kerusuhan 22 Mei karena kasusnya masih dalam pendalaman. Yang sejauh ini baru diungkap, sebut Moeldoko, adalah asal-usul senjata api yang disita dalam kerusuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini masih proses, hanya memakan waktu. Yang kemarin yang dikenalin lebih dalam adalah bagaimana asal-usul senjata. Selanjutnya nanti akan maju lagi siapa sih sesungguhnya yang berada di balik ini semuanya. Jadi kemarin belum sampai ke dalang kerusuhannya, kemarin lebih mengungkap asal-usul senjata dan mau dipakai apa senjata itu," jelas Moeldoko di gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, hari ini.


Keterangan para tersangka yang juga sudah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) di antaranya H Kurniawan alias Iwan, Tajudin, dan Irfansyah. Tersangka H Kurniawan alias Iwan, Tajudin, dan Irfansyah dalam proses penyidikan diduga punya keterkaitan dengan Kivlan Zen (KZ), juga satu orang tersangka lainnya, yakni Habil Marati (HM).

Moeldoko menyebutkan masih ada kemungkinan keterlibatan pihak selain Kivlan Zen. "Ya bisa ada, bisa bagaimana nanti hasil investigasi berikutnya," ujarnya.

Moeldoko juga menepis anggapan bahwa pengungkapan dalang kerusuhan serta adanya rencana pembunuhan pada pejabat adalah skenario pemerintah.

"Skenario gimana? Masak, pemerintah membuat skenario rusuh, kan nggak logis. Pemerintah itu melindungi masyarakatnya, pemerintah memberikan jaminan atas keselamatan bagi warganya, kok malah membuat sebuah skenario. Ini menurut saya tidak benar. Jangan mengada-ada," kata Moeldoko. (aud/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads