Imbauan itu disampaikan Ketua Rois Syuriah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang KH Chamzawi. Ia juga tegas mengecam kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei lalu di Jakarta.
Ia tidak ingin kerusuhan serupa terjadi saat atau setelah sidang MK. Ia mengajak masyarakat untuk menerima keputusan MK.
"Secara tegas kami menolak dan juga mengecam kerusuhan-kerusuhan yang terjadi pascapilpres kemarin. Dan akan adanya kerusuhan-kerusuhan lagi pada saat dan setelah sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi," kata Chamzawi kepada detikcom, Selasa (11/6) malam.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan ketenangan, ketentraman serta kedamaian dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Kerusuhan justru membawa kerugian besar bagi masyarakat.
"Kerusuhan yang terjadi pascapilpres kemarin jangan sampai terulang kembali. Karena membawa kerugian besar bagi negara dan bangsa, masyarakat juga membutuhkan ketenangan, jangan lagi diusik dengan kerusuhan-kerusuhan," imbuhnya.
Chamzawi turut mengajak masyarakat untuk menaruh kepercayaan penuh terhadap MK, dalam menangani sengketa Pilpres 2019. Jangan sampai, masyarakat terprovokasi hingga melakukan tindakan melawan hukum.
"Serahkan semuanya kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini MK. Mari bijak dan ciptakan kedamaian demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, karena NKRI harga mati, dan serta bersama menolak kerusuhan," pungkas Chamzawi.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendaftarkan permohonan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 ke MK pada 24 Mei lalu. Sidang perdana akan digelar MK pada Jumat (14/6) mendatang.
Lihat video Polisi Akan Periksa Eks Tim Mawar Terkait Kerusuhan 22 Mei:
(sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini