"Silaturahim, dalam rangka setelah Hari Raya Idul Fitri, saya juga sering ke sini kok," kata Ryamizard kepada wartawan seusai pertemuannya dengan Buya, Selasa (11/6/2019).
Pertemuan keduanya berlangsung tertutup selama hampir 2 jam. Ryamizard menyebut, perbincangannya dengan Buya lebih kepada pembahasan masalah agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryamizard menampik dia dengan Buya berbicara masalah politik praktis.
"Tidak ada politik kita, masalah agama, masalah moral. Kalau situasi ke depan bertambah buruk kita khawatirkan, tapi insyaallah tidak buruk. Mudah-mudahan pihak-pihak tertentu tahulah apa yang harus dilaksanakan, tahulah apa yang tidak harus dilaksanakan," ujarnya.
"Ini kan bangsa Indonesia juga, bukan bangsa lain, sesama bangsa. Kalau bangsa ini berantakan, porak poranda, ribut-ribut mati, yang rumit kan bangsa ini juga," lanjutnya.
Buya Syafii Ingin Mengembalikan Kiblat Bangsa:
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini