Jatim Peringkat Pertama Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Jatim Peringkat Pertama Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Hilda Meilisa - detikNews
Senin, 10 Jun 2019 12:31 WIB
Gubernur Khofifah halal bihalal dengan ASN/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku prihatin dengan banyaknya kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba di wilayahnya. Bahkan, Khofifah menyebut Jatim menduduki peringkat pertama dalam kasus narkoba.

"Ada beberapa PR yang secara manusiawi ini memang harusnya kita bangun sesuatu yang bersifat transendental. Apa itu? Misalnya adalah korban penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur ini masih nomor satu, HIV kita nomor 1, AIDS kita nomor 2," kata Khofifah di kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan, Senin (10/6/2019).

Tak hanya itu, Khofifah menyebut di Surabaya, masyarakat bahkan generasi milenial bisa mengakses jenis narkoba dengan bebas. Salah satunya yang sering disalahgunakan yakni pil Zenith.

Khofifah mengatakan di Surabaya, pil yang kerap disebut pil jin ini bisa diakses dengan mudah dan hanya dijual seharga Rp 2.000 saja. Pil ini juga diminati generasi milenial dari kota lain, misalnya Jakarta.

"Apalagi di Surabaya ini sudah apa, cukup rawan karena pengedaran itu dilakukan oleh sudah teridentifikasi titik-titiknya, yang dikenal dengan pil Zenith harganya hanya Rp 2 ribu. Sangat mudah diakses dan beberapa anak-anak yang dari luar kota Jawa Timur. Artinya mereka dari Jakarta kalau mau cari narkoba yang mudah itu ternyata mereka carinya di Surabaya," imbuhnya.


Tak hanya itu, Khofifah pun mengakui jika pengguna terbanyak pil Zenith ini dari generasi milenial. Dia menyebut banyak faktor yang membuat milenial mengonsumsi barang haram tersebut seperti frustasi hingga tidak meraih sesuatu sesuai keinginannya.

"Saya lebih senang menyebut korban penyalahguna, banyak di antara mereka itu karena mereka merasa sendiri, ada yang karena frustasi, ada yang karena putus pacar, ada yang nggak dapet kerja. Akhirnya yang paling sederhana dianggap bisa menyelesaikan dari kegalauannya itu adalah menggunakan zat adiktif. Padahal itu bukan menyelesaikan itu adalah menambah PR dan problem yang bisa berkepanjangan," lanjut Khofifah.

Di kesempatan yang sama, Khofifah juga meminta Wali Kota hingga Kapolrestabes Surabaya untuk lebih intensif dalam memberantas masalah ini hingga ke akar. Khofifah mengaku akan melakukan ikhtiar memohon kepada Allah, semoga permasalahan ini bisa teratasi.

"Hal-hal seperti ini kami terus koordinasi terutama dengan Polrestabes, ya tentu dengan izin Pak Kapolda, dengan ibu wali kota juga kami koordinasi bagaimana bersama-sama kita berseiring membawa masyarakat Jawa Timur ini sedapat mungkin kita bersih bebas dari korban penyalahgunaan narkoba dan terutama pengedarnya ini juga milenial," ujarnya.

"Oleh karena itu kenapa kemudian kita juga harus melakukan sesuatu yang bersifat transendental, semua ikhtiar kita memohon kepada Allah diberikan cara untuk bisa meningkatkan efektivitas dari upaya kita untuk melakukan pencegahan dari penyalahgunaan narkoba penyalahguna," pungkasnya. (hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.