"Saya dari Solo. Setelah silaturahmi dengan keluarga, kemudian membeli beberapa oleh-oleh, kemudian mau kembali ke Jakarta. Diarahkan oleh Waze ke pintu Tol Tingkir, Salatiga. Saya masuk tol kurang lebih pukul 18.45 tapi sampai saat ini masih di posisi menuju Tol Bawen," kata Fakhrudin kepada detikcom, Sabtu (8/6/2019).
Fakhrudin, yang dihubungi pukul 20.45 WIB, mengatakan kendaraannya hanya bergerak belasan kilometer dari pintu Tol Tingkir. Menurutnya, kendaraannya hanya bisa bergerak dengan kecepatan maksimal 20 Km/jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Fakhrudin, Agus Sulih, yang bertolak dari Madiun, Jawa Timur, menuju Jakarta juga mengaku terjebak macet. Dia menyebut perjalanannya mulai dari Tol Madiun hingga Solo lancar dan mulai tersendat saat memasuki ruas Tol Salatiga.
"Salatiga ke Semarang ini luar biasa padatnya. Sepertinya manajemen arus balik tidak sebaik arus mudik. Di Tol Salatiga, kecepatan saya 10 km per jam selama 1,5 jam," keluh Agus kepada detikcom.
Untungnya, lanjut Agus, polisi disebutnya memberlakukan contraflow mulai dari KM 440 Tol Bawen arah Jakarta. Saat ini Agus dapat memacu laju kendarannya hingga 80 km per jam.
"Saat ini sudah ada rekayasa lalu lintas dari KM 440, di contraflow. Jadi saat saya kejebak macet dari KM 462 sampe 440, saya sebenarnya sudah hopeless karena lihat di maps, warnanya merah sampe KM 428. Tapi untungnya di-contraflow," pungkas Agus. (aud/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini