Pengeroyokan terjadi pada Jumat (7/6) tengah malam. Usai turun dari motornya, Warno yang berada dalam pengaruh minuman keras mendatangi sebuah warung kopi. Ia meminta rokok sambil membanting gelas dan kursi. Meski kesal, pemilik warung Jimin (50) memberikan rokok kepada Warno.
Setelah mendapatkan rokok, Warno kembali berulah di warung milik Hartono yang berdekatan dengan warung Jimin. Dengan nada marah, pria mabuk itu mencekik leher Sujari dan memukul serta melukai bibir Sujari hingga berdarah.
Pengaruh minuman keras membuat Warno semakin beringas. Ia merusak sepeda motor milik Fendrik.
Melihat Warno berulah, para pemuda yang asik minum kopi di warung Hartono semburat mengejar dan memukul Warno. Mereka memukul Warno dengan kayu dan batu yang ada di sekitar lokasi.
Warno sempat berusaha kabur. Namun banyaknya warga yang mengejar membuat Warno kembali tertangkap dan dikeroyok hingga tewas di lokasi. Yakni di Desa Cokrowati, Kecamatan Tambakboyo, Tuban.
Petugas dari Polsek Tambakboyo dan Tim Reskrim Polres Tuban langsung mendatangi TKP. Mereka melakukan olah perkara dan memintai keterangan para saksi.
"Iya betul, korban Warno sedang mabuk, minta rokok, terus ngamuk juga di warung sekitar. Ini kita lakukan pemeriksaan awal para saksi dan pemuda di lokasi kejadian," kata Kasat Reskrim Mustijat kepada detikcom, Sabtu (8/6/2019).
Dari keterangan pihak aparat, sedikitnya ada 38 orang yang dimintai keterangan dalam peristiwa itu. Setelah dilakukan olah TKP, siang tadi jenazah Warno dibawa ke RSUD Tuban untuk diautopsi
Simak Juga 'Mabuk dan Berantem, Pemuda di Bekasi Lompat ke Kali dan Hanyut':
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini