Arus Balik Lebaran, Menhub: Rest Area Hanya untuk Tempat Darurat

Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyarankan pengendara tak terlalu lama berhenti di rest area selama arus balik. Dia minta agar rest area hanya dijadikan pemberhentian darurat.

"Ini memang kita harus benar-benar cerdas untuk menginformasikan, saya sudah kompak dengan Kakorlantas untuk menyampaikan bahwa rest area pada waktu-waktu tertentu itu jangan dianggap kita harus ke sana. Justru untuk suatu manajemen lalu lintas, rest area itu bisa dibayangkan sebagai emergency saja," kata Budi setelah meninjau rest area Km 597 ruas Tol Ngawi-Kertosono, Jatim, Sabtu (8/6/2019).

Baca juga: Menhub: Penumpang Kereta Api Tahun Ini Naik 10% Jadi 3,6 Juta

Dia mengatakan pemudik yang hendak balik setelah merayakan Idul Fitri di kampung halaman juga harus merencanakan perjalanan dengan matang, sehingga tak perlu berhenti di rest area.

Budi lalu memberikan contoh perencanaan perjalanan arus balik yang dimaksud. Dia menyebut pengendara harus mengisi penuh bahan bakar dan memanfaatkan peristirahatan di kota-kota yang dilewati.

"Jadi satu mobil, dia sudah merencanakan, dia harus jalan, katakanlah dari Solo dia berhenti di Kendal atau Semarang, isi penuh bahan bakarnya, dia terus saja. Atau dia menerapkan kota-kota itu, Semarang, Kendal berhenti isi bahan bakar untuk lebih bugar. Jadi itu kita sarankan. Jadi rest area sebagai tempat emergency. Kalau memang harus, baru ke sana," tuturnya.

"Jadi pada dasarnya membuat rest area ini menjadi tempat emergency. Kemudian rencanakan perjalanan. Tidur cukup. Istirahat. Semua di-plan," sambung Budi.

Baca juga: Ini Strategi Menhub-Korlantas Antisipasi Kepadatan Arus Balik

Lebih lanjut, perencanaan yang disebutkan itu diharapkan bisa memperlancar pengguna jalan tidak terjebak macet akibat padatnya rest area. Sebab, menurutnya, penumpukan kendaraan di rest area bisa mengurangi efektivitas jalan tol.

"Kalau rest area itu membeludak, terus mereka ke bahu jalan, itu risikonya tinggi. Yang kedua, mengurangi kecepatan sehingga efektivitas jalan tol menurun. Karena itu, apa yang saya sampaikan tadi, rencanakan kegiatan, upayakan istirahat di kota-kota yang ada," jelasnya.

"Kalau kita bisa berhenti di Pekalongan, bisa lihat batik, Tegal bisa makan sate. Jadi dirancang juga. Saya sudah ngomong ke Kakorlantas, tapi preferensi masyarakat kan kadang susah dilawan, karena situasinya dia capek," kata Budi.

Sementara itu, selama meninjau di Km 597, Budi Karya dan Menkes Nila Moeloek sempat mencicipi nasi pecel. Kuliner ini dulu dicicipi Presiden Jokowi pada 2018.



Simak juga video Arus Lalu Lintas di Cikampek Utama Ramai Lancar Siang Ini:

[Gambas:Video 20detik]

(idn/knv)