"Masih terindikasi bunuh diri," kata Kabid Humas Polda Maluku Utara AKBP Hendri Badar ketika dikonfrimasi detikcom, Sabtu (8/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ipda RS kemudian ditemukan sudah tak bernyawa oleh teman satu kontrakannya, Ipda Raya, pukul 19.00 WIT. Saat mendapati Ipda RS sudah tewas, Ipda Raya langsung memberi kabar ke rekan-rekannya.
Ipda RS diduga nekat mengakhiri hidupnya menggunakan senjata api laras pendek jenis Sig Sauer. Senjata tersebut diduga diarahkan Ipda RS dagunya, sehingga peluru menembus ke bagian kepala. Saat pelatuk ditarik, posisi Ipda RS diduga duduk.
"Polda Maluku Utara masih mendalami kejadian itu, masih diselidiki, masih olah TKP, semua barang bukti dan saksi terkait masih didalami," jelas Hendri.
Untuk memastikan korban tewas karena bunuh diri, Polda Maluku Utara meminta tim laboratorium forensik (labfor) untuk memeriksa barang bukti. Ipda RS disebut lulus Akpol tahun 2016.
"Korban (Ipda RS) lulusan Akpol (Akademi Kepolisian) tahun 2016," ucap Hendri. (aud/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini