"Sudah dimintai keterangan tapi terbatas, belum bisa full," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi detikcom, Jumat (7/6/2019).
Salah satu keterangan itu, lanjut Dedi, Rofik mengakui terpapar paham ISIS. Selain itu, polisi melakukan pendalaman karena Rofik ternyata berkomunikasi dengan sesama lone wolf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rofik berkomunikasi dengan sesama lone wolf itu via Facebook. Rekan sesama lone wolf itu berada di Indonesia.
"(Komunikasi) melalui Facebook," tuturnya.
Dedi menuturkan komunikasi Rofik via ponselnya sulit ditelusuri. Sebab, Rofik menghancurkan ponselnya sebelum beraksi.
"Handphone-nya dihancurin sama yang bersangkutan. Sebelum (dia) beraksi, (ponsel) dihancurin, makanya nggak bisa diambil data percakapannya itu," tuturnya.
Rofik beraksi dengan bom pinggang berdaya ledak rendah di Pos Polisi Kartasura pada Senin (3/6) malam. Rofik mengalami luka di perut dan tangan akibat ledakan itu.
Rofik berniat menyerang pospol. Tapi bom meledak sebelum benar-benar tiba di pos.
Simak Juga 'Pelaku Bom Kartasura Lone Wolf, Rakit Bom Sendiri dari Internet':
(idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini