Moeldoko: Bomber Kartasura Tidak Masuk Jaringan, Jadi Sulit Dideteksi

Moeldoko: Bomber Kartasura Tidak Masuk Jaringan, Jadi Sulit Dideteksi

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 05 Jun 2019 14:35 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan jaringan teroris pelaku upaya bom bunuh diri di Pospol Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, beraksi seorang diri atau lone wolf, sehingga aksinya sulit dideteksi.

"Saya sudah komunikasi dengan Kapolri. Ini tidak terdeteksi, memang ini perseorangan, ya. Ini tidak bermain dalam suatu jaringan, sehingga cukup sulit dideteksi," kata Moeldoko saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/6/2019).


Jika dilihat dari latar belakangnya, lanjut Moeldoko, pelaku bukan dari kalangan ekonomi yang sulit. Namun polisi belum mengetahui apa yang menjadi garis perjuangannya hingga berani melakukan aksi upaya bom bunuh diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat latar belakang, yang bersangkutan juga baik-baik, dalam arti bukan dari lingkungan ekonomi sulit. Hanya, dia orang yang pendiam. Jadi kita belum tahu persis apa latar belakang dia sebenarnya, apa yang menjadi garis perjuangannya, itu yang masih kita dalami," ujarnya.

Atas peristiwa tersebut, Moeldoko mengatakan pihak keamanan meningkatkan pengamanan. Dia juga berharap kesigapan masyarakat dengan petugas keamanan terhadap terorisme semakin meningkat.

"Tadinya menghadapi Lebaran ini sudah cukup bagus. Tapi setelah kejadian ini kita semakin meningkatkan upaya keamanan," paparnya.


Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan TNI siap membantu Polri dalam menumpas terorisme. "TNI tetap membantu kepolisian ya dengan batas-batas yang ada," kata Hadi saat ditemui di Istana Negara.

Hadi mengatakan sebentar lagi TNI akan memiliki Kopsus TNI, yang tujuannya khusus menindak kejahatan terorisme. Di dalamnya merupakan gabungan dari pasukan elite TNI dari matra darat, laut, dan udara.

"Gultor (penaggulangan teror) masuk di dalamnya. Jadi Gultor, ada Denjaka (Detasemen Jalamangkara), ada Prabu di sana," imbuhnya. (nvl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads