"Saya ingin sampaikan, saya mengingatkan Allah telah memberikan nikmat berbangsa dan bernegara. Tidak semua masyarakat di dunia diberikan kesempatan label negara. Nikmat Allah ini mahal, maka saya titip Jawa Barat harus seperti pagi ini, aman, kondusif dan damai dihati sejak dipikiran," ucap pria yang karib disapa Emil itu, Rabu (5/6/2019).
Emil mengatakan bahwa setiap insan manusia perlu untuk menjaga hati dan lisan dengan damai. Sehingga, kata dia, apabila hati telah damai perbuatan yang dilakukan pun akan ikut damai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Emil, hal-hal tersebut tak lepas dari perbedaan. Sehingga setiap perbedaan tidak perlu disikapi secara berlebihan.
"Jangan sampai nikmat Allah berbangsa dan bernegara yang diperjuangkan darah dan nyawa sia-sia oleh hal-hal perbedaan. Kita boleh berbeda selera makan tapi mari perbanyak cari persamaan ketimbang kita beda ormas islam, tapi rukun islam sama. Kita beda partai politik, tapi rukun imannya sama. Kita beda pilpres-nya, tapi syahadat kita sama. Jadi kalau mau dicari perbedaan, daftar perbedaan banyak dan selalu ingin menjaga jarak. Tapi kalau mencari persamaan, insyaallah kita bisa menegakkan dan menjaga nikmat Allah berbangsa dan bernegara," kata Emil.
Dalam kesempatan ini, Emil juga turut prihatin atas insiden bom bunuh diri di Pospol Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Emil mengajak warga Jabar tak khawatir.
"Bom bunuh diri di Sukoharjo tidak membuat kita tidak khawatir. Karena kondusifitas Jawa Barat terjaga. Maka dari itu, saya ucapkan terima kasih kepada aparat keamanan yang bertugas dari Ramadhan hingga sampai saat ini untuk memastikan kondusifitas aman dan lancar sehingga masyarakat juga aman dan waspada untuk menjaga kondusifitas," ucapnya.
![]() |
Pemprov Jabar sendiri sejauh ini telah mengumpulkan zakat fitrah, infak dan sedekah yang jumlahnya mencapai Rp 443.213.345.896. (dir/tro)