"Saya sudah menerima keppresnya," kata Komaruddin kepada detikcom, Selasa (4/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diharapkan tahun 2020 perkuliahan bisa dimulai. Beberapa tawaran kerja sama dari mitra universitas luar negeri sudah ada. Termasuk dari Universitas Al-Azhar, Mesir, dalam kajian Islam, bersedia mengirimkan profesornya. Untuk tahap awal semua mahasiswa disediakan beasiswa bagi yang memenuhi syarat, baik mahasiswa asing maupun Indonesia," ucapnya.
Komaruddin mengatakan pembangunan fisik dan program studi UIII dibangun secara bertahap selama 3 tahun. Dia menyebut ada tiga pilar utama UIII, yakni perkuliahan tingkat S2/S3, Pusat Riset Strategis, dan Pusat Kebudayaan.
UIII, kata Komaruddin, dibangun di atas tanah seluas 140 hektare. Namun mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini menyebut pembangunan gedung tak lebih dari 30 persen dari luas lahan.
"Selebihnya merupakan taman hijau sebagai serapan air sesuai dengan aturan tata ruang pemda Depok. Dulu tanah itu dikuasai RRI, lalu dialihkan ke Kemenag, karena penggunaannya tidak optimal. Hanya untuk bangun menara siaran. Ke depan, menara RRI masih tetap di situ dengan teknologi mutakhir, tidak akan memakan tempat yang luas," jelasnya.
Presiden Jokowi meletakkan batu pertama pembangunan kampus UIII di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (5/6/2018). Pembangunan kampus menelan dana hingga Rp 3,9 triliun.
Jokowi saat itu didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mendikbud Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakapolri Komjen Syafruddin, dan duta besar sejumlah negara. Jokowi mengatakan pembangunan kampus ditargetkan selesai 4 tahun. Namun, mulai 2019, kampus sudah dapat digunakan untuk beberapa jurusan. (haf/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini