Plt Bupati Cianjur Herman Suherman khawatir pawai atau arak-arakan tersebut mengganggu arus lalu lintas dan menyebabkan kecelakaan karena peserta pawai bedug kerap menggunakan kendaraan bak terbuka.
"Kami sudah mengeluarkan edaran kepada setiap kecamatan dan desa untuk tidak membiarkan adanya pawai bedug. Kegiatan yang berkaitan dengan malam Idul Fitri pun diarahkan untuk dilaksanakan di lingkungan sekitar dan di masjid," kata Herman melalui telepon, Selasa (4/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman mengarahkan kegiatan perayaan malam Idul Fitri dilakukan di lingkungan masing-masing. Berkumpul bersama kerabat dan tetangga memenuhi masjid-masjid.
"Karena memang lebih baik kegiatannya itu di masjid, berkumpul dengan keluarga yang baru pulang mudik, bertakbir atau kegiatan positif lainnya," ujarnya.
Imbauan ini dijelaskan Herman akan disertai tindakan tegas. Pemkab Cianjur sudah berkoordinasi dengan instansi terkait mulai dari Polri TNI, dan lainnya. Bahkan mulai dari tingkatan kewilayahan pun, siapapun yang menggelar pawai bedug akan diarahkan kembali ke lingkungan rumahnya masing-masing.
"Kami berharap malam Idul Fitri bisa dilalui dengan aman, nyaman, kondusif untuk keselamatan dan kebaikan warga-warga juga. Kalau tetap membandel pasti akan ditindak, itu sudah jadi ranah pihak kepolisian," katanya.
Hal senada Sekretaris MUI Kabupaten Cianjur Ahmad Yani. Menurutnya gema perayaan Idul Fitri sudah seharusnya digaungkan di setiap tempat, tetapi bukan berarti menjadi ajang untuk euforia berlebihan atau bahkan cenderung berpotensi pada kecelakaan.
"Pawai bedug ke ruas jalan utama akan mengganggu ketertiban umum dan bisa menimbulkan kecelakaan. Oleh karenanya harus dihindari dan lebih baik beraktivitas di masjid dan lingkungan rumah. Lebih baik bertakbir di masjid, sebab pawai bedug itu cenderung ke euforia berlebihan bukan menggemakan lebaran. Jadi kami imbau untuk melakukan kegiatan positif," ujarnya. (sya/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini