Penjual martabak di Denpasar, Bali ini berangkat menuju Jawa Tengah bersama 3 rekannya, Wahidin (35), Irvan Malam (28), dan Anas Sahirul Alim (26), Senin (3/6/2019). Mereka naik Bus Pahala Kencana nopol B 7098 XA. Baru sampai sekitar daerah Soka Tabanan, tiba-tiba korban mengeluh sakit.
Kasat Polairud Polres Banyuwangi AKP Subandi mengatakan di atas bus, Abrori mual-mual lalu muntah. Sesampainya di Gilimanuk korban turun dari bus dan muntah lagi.
"Di atas kapal korban bersama rekannya turun dari bus dan duduk di kursi penumpang. Namun korban mengeluh sesak nafas hingga tidak sadarkan diri bahkan sampai mengeluarkan air seni," ujar Subandi kepada detikcom.
Begitu kapal sandar di Pelabuhan Ketapang, tim medis dari Posko Kesehatan langsung melakukan pemeriksaan. Nadi korban bahkan masih berdenyut. Peristiwa ini terjadi Senin (3/6/2019) sekitar pukul 18.00 WIB. Sampai jam 21.15 WIB jenazah korban masih terbaring di kamar mayat RSUD Blambangan Banyuwangi.
"Korban dilarikan ke RSUD Blambangan. Hasil pemeriksaan dokter dinyatakan meninggal dunia dan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Penyebab kematian diduga karena stroke atau serangan jantung," lanjut Subandi.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjungwangi AKP Idham Kholid menjelaskan, aparat masih menunggu kedatangan kerabat korban dari Denpasar, Bali. Rencananya korban akan dibawa pulang menuju Tegal.
"Sekarang masih perjalanan. Informasinya masih sampai wilayah Bajra, Tabanan. Tadi sudah ada pembicaraan antara pihak bus, operator kapal, serta keluarga korban soal biaya pemulangan jenazah," jelasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini