"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Senin (3/6/2019).
Baca juga: Gempa M 5,5 Susulan Terjadi di Nias |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa ini dirasakan di Nias Selatan, Gunungsitoli, Teluk Dalam, dan Padang Sidempuan dan Nias Utara dengan intensitas yang berbeda. Gempa tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ujar dia.
Gempa susulan bermagnitudo 5,5 kemudian terjadi sekitar pukul 13.04 WIB. Gempa dirasakan di Nias Selatan DENGAN skala MMI (Modified Mercalli Intensity) II dan Gunungsitoli skala MMI I-II.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Daryono. (knv/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini