"Saya sedang menata hati saya. Saya, keluarga, memohon doa semoga Almarhumah hidup tenang di sisi Allah SWT. Saya memohon, kami semua diberi ketabahan menghadapi ujian yang diberikan," ujar SBY di rumah duka di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019).
"Saya terlalu emosional, tapi saya ikhlas. Allah sudah memanggil, meskipun sebagai manusia saya harus jujur, saya sulit menerima keadaan ini," tutur SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat sepertinya wajah Ibu Ani saya bisa melihat bahagia relax dan memang beberapa saat kemudian sangat tenang semua menyaksikan," ujarnya.
"Saya ucapkan, Ibu selamat jalan semoga memo hidup tenang di Sisi Allah SWT. Itu lah momen dan kami semua di situ melihat jam 11.50. Dia orang yang tough tidak mau menyerah, saya pasrah, tapi tidak menyerah," ujar SBY.
Kondisi Ani Yudhoyono memang sempat membaik. SBY mengaku berharap Ibu Ani bisa disembuhkan dari penyakit kanker darah.
"Dan memang dokter menyatakan sel-sel kanker yang ada dalam Ibu Ani menurun sangat tajam, itu lah yang membuat kami bersyukur dan berharap agar penyakit kanker darah Ibu Ani bisa disembuhkan. Namun Allah menetapkan lain, tiga hari yang lalu, ada ledakan dari sel-sel kanker yang tadi sudah dilumpuhkan itu meningkatkan dengan sangat tajam sehingga tim dokter kewalahan sehingga masuk ICU, ICU dengan perlakuan khusus," paparnya.
SBY menemani Ani Yudhoyono melawan kanker darah yang ganas hingga Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhir.
"Tetapi kami ikhlas untuk istri tercinta kembali ke hadirat-Mu kalau itu membawa kebaikan," kata SBY. (fdn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini