Aksi kita aksi damai. Kita datang ke sini untuk memberi dukungan penuh kepada kepolisian RI. Karena kita terbangun dengan adanya pembakaran Polsek Tambelangan di Sampang," kata koordinator aksi Hayi kepada detikcom, Jumat (31/5/2019).
Selain mendukung aparat kepolsian menangani pembakaran Mapolsek Tambelangan, dalam aksi itu, para mahasiswa menyerukan kepada masyarakat agar tidak mengikuti dan terprovokasi dengan tindakan pengrusakan itu.
"Selain memberikan dukungan kepada Polri kita menyerukan kepada masyarakat Jatim agar tidak terporovokasi dengan kejadian 22 Mei di Jakarta atau kerusuhan di Sampang," ujar Hayi.
Khusus untuk para pelaku pembakaran yang bersembunyi di sejumlah pondok pesantren (ponpes), Hayi menyarankan kepada pihak kepolisian dan pengasuh untuk tidak segan menyeret mereka. Karena selain telah melajukan kerusuhan mereka juga telah mengotori ponpes.
"Kalau bisa gebuk dan hajar oang yang telah melakukan pengrusakan itu karena telah bersembunyi di tempat suci," tegas Hayi.
"Lakukan konsolidasi dengan para ulama untuk menyerat mereka yang terindikasi melakukan pengrusakan itu untuk segera ditangkap. Pengasuh ponpes juga harus menyerahkan jika mereka bersalah," pungkasnya. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini