Informasi diperoleh detikcom menyebutkan, korban seusai makan sahur menunggu waktunya salat Subuh membuat petasan. Saat itu, korban mengisi obat petasan dan tiba-tiba petasan meledak.
Akibat ledakan tersebut, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya melepuh. Kemudian, jari tangan kirinya putus. Selain itu, akibatan ledakan yang keras membuat tembok rumah bagian dapur jebol, atap rumah dari asbes juga rusak hingga berserakan. Kaca jendela rumah bagian depan juga pecah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan tersebut, kata dia, terdengar hingga radius 1 km dari lokasi kejadian. Pihaknya juga telah mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan petasan karena membahayakan.
"Ledakan dasyat sampai radius 1 km. Setelah kejadian kami langsung ke TKP melakukan olah TKP. Kami sebelumnya telah memberikan imbauan-imbuan kepada masyarakat jangan sampai menggunakan petasan. Karena ini sudah melanggar UU No 1 tahun 1951," katanya.
![]() |
"Korban merupakan pembuat, obat (mercon) mungkin beli dari luar terus diisi pada saat menjelang subuh itu langsung meledak," ujarnya.
Mercon yang telah jadi tersebut, kata Kapolsek, nantinya akan dipakai sendiri. Berdasarkan keterangan yang diperoleh mercon tersebut akan dinyatakan dengan cara direnteng atau diikat setelah Salat Id.
"Informasi dari masyarakat tidak dijual, nanti setelah Riyaya (Id) dibunyikan mungkin direnteng di atas pohon langsung dibunyikan," katanya.
Saat petasan meledak terdengar hingga radius 1 km dari lokasi kejadian. Warga mengira ledakan tersebut berasal dari trafo listrik.
Salah satu warga, Makhsun (55), mengaku, mendengar bunyikan ledakan saat menjelang salat Subuh. Suara ledakan tersebut terdengar cukup keras sekali dari masjid.
"Saya ngira trafo listrik, ternyata di sini. Ke sini, korban sudah dilarikan ke rumah sakit," ungkap Makhsun yang mendengar saat akan menuju masjid.
Akibat ledakan tersebut dinding tembok dari batako di bagian dapur milik korban Munawir (55), jebol. Kemudian, atap dari asbes juga jebol, bahkan pecahan asbes ada yang tersangkut di pohon bambu. Selain itu, tiga kaca jendela rumahnya pecah.
Korban oleh warga langsung di antar ke RSUD Tidar Kota Magelang.
"Saya tadi pagi ikut mengantarkan korban ke rumah sakit," tutur Nur Cholik (55), warga lainnya saat di lokasi kejadian.
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini