KPK Pastikan Rp 70 Juta Beda dengan Duit yang Disita di Ruang Kerja Menag

KPK Pastikan Rp 70 Juta Beda dengan Duit yang Disita di Ruang Kerja Menag

Haris Fadhil - detikNews
Rabu, 29 Mei 2019 18:56 WIB
Kabiro Humas KPK Febri Diansyah. (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta - KPK menyebut Rp 70 juta yang diduga mengalir ke Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin pada kasus dugaan jual-beli jabatan berbeda dengan duit yang disita dari laci di ruang kerjanya. Namun KPK tak menjelaskan detail sumber duit di laci Menag itu.

"Itu sumber yang berbeda ya. Rp 70 juta sudah diuraikan di persidangan. Diduga diberikan oleh siapa dan untuk kepentingan apa," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Rabu (29/5/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Febri mengatakan saat ini KPK terus menelusuri asal-usul duit yang ditemukan di laci ruang kerja Lukman. Febri mengatakan pengembangan kasus ini bisa saja dilakukan.

"Selain Rp 70 juta yang diuraikan di dakwaan, kami juga terus mendalami fakta-fakta terkait temuan uang di laci meja Menteri Agama," ujarnya.

KPK memang pernah menyita duit Rp 180 juta dan USD 30 ribu dari laci ruang kerja Menag. Belakangan, Lukman mengatakan duit itu berasal dari honorarium hingga sisa perjalanan dinasnya.

Namun KPK menyatakan bakal tetap menelusuri bukti-bukti sumber duit itu. KPK mengaku tak berpegang pada satu keterangan atau satu bantahan saja.




Kini, Lukman turut disebut menerima uang Rp 70 juta dari Haris Hasanudin, yang ingin mendapatkan jabatan sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kanwil Kemenag Jatim). Lukman disebut membantu meloloskan Haris dalam seleksi jabatan itu.

Lukman sendiri pernah dua kali diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap yang menjerat anggota DPR Romahurmuziy (Rommy), Kakanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin, dan Kepala Kantor Kemenag Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi sebagai tersangka. Saat ini, Haris dan Muafaq sudah masuk proses persidangan.

Keduanya didakwa memberi suap Rp 346,2 juta kepada Rommy. Tujuannya agar Rommy, yang saat itu menjabat Ketum PPP, membantu proses seleksi jabatan keduanya. (haf/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads