"Jadi silakan (ASN yang mau mudik dengan mobil dinas). Karena kasihan, misal ada camat yang hanya punya mobil dinas, terus sekeluarga mau mengunjungi sanak saudara ke Solo masak pakai motor," ucapnya saat ditemui di Kompleks Paramsaya Kabupaten Bantul, Rabu (29/5/2019).
Meski mengizinkan ASN menggunakan mobil dinas untuk mudik dan berkunjung ke sanak saudara saat libur lebaran, Suharsono memberlakukan syarat khusus bagi ASN. Syarat tersebut adalah tidak menggunakan mobil dinas ke daerah yang terlampau jauh.
![]() |
Tak hanya itu saja, Suharsono meminta ASN untuk bertanggungjawab atas mobdin yanh dikendaraim. Seperti halnya menjaga dan merawat mobil dinas baik saat dan selesai memakainya.
"(mobdin dibawa ASN mudik ke) Jakarta, Surabaya, Malang, Banyuwangi ya jangan, Jawa Tengah lah paling tidak, seperti ke Semarang masih boleh. Rasah kenceng-kenceng pokoknya, saya fleksinel aja," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya mengizinkan ASN menggunakan mobdin untuk mudik, Suharsono juga mengizinkan ASN menerima bingkisan. Namun sebatas bingkisan itu berbentuk makanan
"Iya..iya..iya (boleh menerima bingkisan), paling kalau di desa (Bantul) kan hanya sebatas buah, kue, tidak seperti di kota, dan yang jelas lain dengan di Jakarta," ujarnya.
Terkait bingkisan berupa barang, Suharsono mengatakan hal itu jarang terjadi di Kabupaten Bantul. Mengingat tradisi di Kabupaten Bantul hanyalah memberi bingkisan berupa makanan saja.
"Saya kira nggak ada (bingkisan berupa barang), saya asli wong (orang) Bantul tidak ada itu memberi barang-barang kayak kulkas dan sebagainya ngasih, paling memberi buah, gudeg yang sifatnya makanan," katanya.
"Fleksibel sajalah, jangan kenceng-kenceng," sambung Suharsono.
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini