ASN di Bantul Boleh Bawa Mobdin untuk Mudik, Ini Syaratnya

ASN di Bantul Boleh Bawa Mobdin untuk Mudik, Ini Syaratnya

Pradito Rida Pertana - detikNews
Rabu, 29 Mei 2019 18:16 WIB
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Bantul - Bupati Kabupaten Bantul, Suharsono mempersilakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bantul membawa mobil dinas (mobin) untuk mudik. Bupati memperbolehkan dengan catatan pelat tetap merah dan tidak keluar dari Jawa Tengah.

"Jadi silakan (ASN yang mau mudik dengan mobil dinas). Karena kasihan, misal ada camat yang hanya punya mobil dinas, terus sekeluarga mau mengunjungi sanak saudara ke Solo masak pakai motor," ucapnya saat ditemui di Kompleks Paramsaya Kabupaten Bantul, Rabu (29/5/2019).

Meski mengizinkan ASN menggunakan mobil dinas untuk mudik dan berkunjung ke sanak saudara saat libur lebaran, Suharsono memberlakukan syarat khusus bagi ASN. Syarat tersebut adalah tidak menggunakan mobil dinas ke daerah yang terlampau jauh.
Bupati Bantul, SuharsonoBupati Bantul, Suharsono Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

Tak hanya itu saja, Suharsono meminta ASN untuk bertanggungjawab atas mobdin yanh dikendaraim. Seperti halnya menjaga dan merawat mobil dinas baik saat dan selesai memakainya.

"(mobdin dibawa ASN mudik ke) Jakarta, Surabaya, Malang, Banyuwangi ya jangan, Jawa Tengah lah paling tidak, seperti ke Semarang masih boleh. Rasah kenceng-kenceng pokoknya, saya fleksinel aja," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus pelat nomor kemdaraan tetap merah, pokoknya jangan diganti, kalau diganti malah saya cabut (izin penggunaan mobdin untuk mudik). Dan juga harus tanggung jawabnya pemakai, misal kalau rusak ya diperbaiki, yang memperbaiki juga jangan pakai uang dinas," imbuh Suharsono.

Tak hanya mengizinkan ASN menggunakan mobdin untuk mudik, Suharsono juga mengizinkan ASN menerima bingkisan. Namun sebatas bingkisan itu berbentuk makanan

"Iya..iya..iya (boleh menerima bingkisan), paling kalau di desa (Bantul) kan hanya sebatas buah, kue, tidak seperti di kota, dan yang jelas lain dengan di Jakarta," ujarnya.

Terkait bingkisan berupa barang, Suharsono mengatakan hal itu jarang terjadi di Kabupaten Bantul. Mengingat tradisi di Kabupaten Bantul hanyalah memberi bingkisan berupa makanan saja.

"Saya kira nggak ada (bingkisan berupa barang), saya asli wong (orang) Bantul tidak ada itu memberi barang-barang kayak kulkas dan sebagainya ngasih, paling memberi buah, gudeg yang sifatnya makanan," katanya.

"Fleksibel sajalah, jangan kenceng-kenceng," sambung Suharsono.


(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads