"Operasi pekat yang digelar Polda Jatim selama 14 hari untuk mencari penyakit masyarakat," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (28/5/2019).
Tak hanya itu, Barung mengatakan dalam operasi pekat ini terjaring enam tersangka. Para tersangka ini merupakan pemilik hingga pengedar barang-barang haram tersebut.
"Selain yang kita gerebek di Kediri tempat pelacuran, juga kita temukan barang haram untuk dimusnahkan, ada pil koplo, miras, hingga narkoba yang lainnya," imbuh Barung.
Barung menambahkan operasi ini memang rutin dilakukan untuk menekan penyakit masyarakat yang kerap terjadi. Selain itu, operasi ini juga digelar di bulan ramadan agar masyarakat bisa beribadah dengan lebih tenang.
"Operasi ini untuk menekan penyakit masyarakat, yang dikenal molimo. Setelah operasi pekat ini kita menjalin operasi ketupat dalam rangka melayani masyarakat yang mudik dan meninggalkan Jatim agar lancar," pungkasnya.
Sementara pemusnahan ini dilakukan oleh Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja hingga Ketua MUI Jatim KH Abdussomad Buchori. (hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini