Pelaku Penikaman Massal di Jepang Ditangkap, Sempat Tikam Diri Sendiri

Pelaku Penikaman Massal di Jepang Ditangkap, Sempat Tikam Diri Sendiri

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 28 Mei 2019 09:17 WIB
Situasi usai penikaman massal di Jepang (Kyodo/via REUTERS)
Tokyo - Kepolisian Jepang telah menangkap satu pria yang diduga sebagai pelaku penikaman massal di Kawasaki, Jepang. Pelaku sempat menikam dirinya sendiri sebelum ditangkap.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (28/5/2019), identitas pelaku yang ditangkap tidak disebut lebih lanjut oleh otoritas setempat, hanya disebut usianya sekitar 40-an hingga 50-an tahun. Laporan televisi nasional NHK menyebut pelaku ditangkap di lokasi kejadian, usai beraksi pada Selasa (28/5) pagi waktu setempat.

Menurut NHK, pelaku ditangkap dalam keadaan luka parah setelah menikam dirinya sendiri di bagian leher. Dua bilah pisau ditemukan di sebuah taman dekat lokasi kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat seorang pria memegang pisau... Saya tidak bisa melihat dengan jelas, tapi tampaknya dia menikam dirinya sendiri di leher," tutur seorang saksi mata kepada NHK.


Motif penikaman massal ini belum diketahui pasti.

Akibat aksi pelaku, sedikitnya dua orang termasuk satu anak-anak dikhawatirkan tewas. Otoritas setempat menyebut keduanya 'tidak menunjukkan tanda-tanda vital (kehidupan)'. Istilah itu biasa dipakai untuk menyebut korban yang telah meninggal, namun kematiannya belum disertifikasi resmi oleh pejabat medis profesional.

Sekitar 17 orang lainnya, dengan beberapa di antaranya anak-anak, mengalami luka-luka dalam insiden ini. Dua anak di antaranya, yang disebut berjenis kelamin perempuan dan berusia 6-7 tahun, dilaporkan mengalami luka ringan. Kondisi korban luka lainnya tidak diketahui pasti.


Laporan NHK menyebut pelaku mulai menikam orang-orang yang sedang menunggu bus di beberapa halte bus di kota Kawasaki, sebelah selatan Tokyo. Serangan ini terjadi saat orang-orang berangkat kerja dan anak-anak berangkat sekolah.

"Saya mendengar suara ambulans dan saya melihat seorang pria tergeletak di dekat sebuah halte berlumuran darah," tutur seorang saksi yang enggan disebut namanya, kepada NHK.

"Ada sebuah halte lainnya di dekat sebuah Sekolah Dasar dan saya juga melihat siswa Sekolah Dasar tergeletak di aspal... Ini merupakan lingkungan yang tenang, sungguh menakutkan melihat hal semacam ini terjadi," imbuhnya.

Diketahui bahwa Jepang termasuk salah satu negara dengan angka kriminal terendah di dunia. Serangan massal semacam ini sangat jarang terjadi.

(nvc/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads