Mustofa Nahra Tersangka Hoax, Bareskrim: Cuitannya Bikin Onar

Mustofa Nahra Tersangka Hoax, Bareskrim: Cuitannya Bikin Onar

Audrey Santoso - detikNews
Minggu, 26 Mei 2019 12:53 WIB
Mustofa Nahra (Foto: Twitter)
Jakarta - Mustofa Nahrawardaya jadi tersangka terkait kasus penyebaran hoax alias berita bohong soal kerusuhan 22 Mei 2019. Polri menyebut cuitan tersebut telah menimbulkan keonaran.

"Cuitannya buat onar," kata Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Rickynaldo Chairul, Minggu (26/5/2019).

Cuitan yang dipersoalkan itu diunggah di akun Twitter @AkunTofa. Cuitan itu menggambarkan ada seorang anak bernama Harun (15) yang meninggal usai disiksa oknum aparat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Innalillahi-wainnailaihi-raajiuun. Sy dikabari, anak bernama Harun (15) warga Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat yg disiksa oknum di Komplek Masjid Al Huda ini, syahid hari ini. Semoga Almarhum ditempatkan di tempat yg terbaik disisi Allah SWT, Amiiiin YRA," demikian cuitan di @AkunTofa disertai emoticon menangis dan berdoa.


Sebelumnya, di media sosial, memang ramai disebarkan informasi disertai narasi hoax bahwa ada korban anak di bawah umur bernama Harun Rasyid dipukuli hingga meninggal. Peristiwanya disebut terjadi di dekat Masjid Al-Huda di Jl Kp Bali XXXIII No 3, RT 2 RW 10, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Polri kemudian membantah hoax tersebut. Polri mengatakan peristiwa dalam video tersebut faktanya adalah penangkapan salah seorang perusuh bernama A alias Andri Bibir. Polri memastikan pelaku perusuh itu masih hidup. Peristiwa itu sendiri terjadi pada Kamis (23/5) pagi. Polri menegaskan narasi dalam video yang viral di Twitter hoax.

Sebenarnya, dalam cuitan selanjutnya, akun Twitter @AkunTofa sempat ikut meluruskan soal informasi tewasnya Harun disiksa oknum polisi setelah melihat pemberitaan di sejumlah media berdasarkan keterangan dari Polri. Namun seperti yang dikatakan Polri, cuitan Mustofa itu kadung menyebar dan menimbulkan keonaran.


Kombes Rickynaldo mengatakan Mustofa ditangkap di kediamannya sekitar pukul 03.00 WIB tadi. Mustofa lalu dibawa ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, untuk diperiksa. Pemeriksaannya baru dimulai sekitar pukul 11.30 WIB.


"Ini lagi pemeriksaan. Jam 03.00 WIB dia ditangkap. Jam 04.00 WIB sahur, jam 05.00 WIB subuhan, tidur dulu, baru sekarang mulai periksa," jelas Kombes Rickynaldo.

Kombes Ricky menambahkan, Mustofa masih diperiksa. Sementara Mustofa dijerat Pasal 14 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).



Simak Juga "Anggota BPN Mustofa Nahra Tersangka Hoax 22 Mei":

[Gambas:Video 20detik]

(hri/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads